“Bagaimana, demi Tuhan, komunitas internasional bisa tetap diam mengenai pembantaian harian yang dilakukan oleh pasukan pendudukan di pusat-pusat penampungan, termasuk pembantaian Sekolah Al-Taba'een, yang merenggut nyawa lebih dari seratus martir?” katanya, dikutip dari Al Quds.
Di hadapan parlemen Turki, Presiden Palestina itu mengucapkan terima kasih atas dukungannya kepada Palestina selama ini.
“Terima kasih banyak kepada saudara-saudara Turki atas perasaan tulus dan sikap mulia mereka dalam mendukung rakyat Palestina dan perjuangan mereka," ujarnya.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 40.000 jiwa dan 92.401 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (16/8/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Euro News.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel