Pejabat Rusia mengatakan serangan Ukraina di wilayah Rusia adalah "invasi teroris" dan infrastruktur sipil menjadi sasaran.
Pernyataan pejabat Rusia tersebut dibantah oleh Ukraina. Ukraina mengatakan tidak tertarik untuk mengambil alih wilayah Rusia secara permanen.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan "Ukraina menginginkan wilayah itu sebagai alat tawar-menawar dalam perundingan damai kemudian hari."
Serhiy Zgurets, seorang analis militer yang berbasis di Kyiv, memperkirakan Ukraina akan berusaha mempertahankan kendali atas wilayah di antara Kota Rylsk, Korenevoye, dan Sudzha serta perbatasan, yang memberinya kendali atas wilayah Rusia selebar sekitar 20 km.
Daerah itu, katanya, dapat dipertahankan oleh kekuatan kecil dengan menggunakan sistem artileri jarak jauh dan pertahanan udara.
"Garis ini tidak sulit dipertahankan, mengingat hanya ada sedikit jalan dan banyak sungai," kata Zgurets.
Ia juga tidak menyangka bahwa pasukan akan bergerak maju menuju ibu kota regional Rusia, Kursk.
(mg/Saifuddin Herlanda Abid)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)