TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara Israel menewaskan puluhan orang termasuk dua keluarga di Gaza dan Lebanon pada Jumat (16/8/2024) malam.
Mengutip Sky News, di daerah Zawayda di Gaza, serangan udara menewaskan sedikitnya 18 orang dari satu keluarga.
Israel mengatakan pejuang Hamas beroperasi dari daerah tersebut, tetapi dokter Palestina mengatakan serangan itu mengenai tempat penampungan keluarga.
Di antara korban tewas terdapat delapan anak dan empat wanita.
Serangan Israel lainnya menerjang Lebanon, tepatnya di desa Kfor dekat kota Nabatieh, agak jauh dari daerah perbatasan garis depan dengan Israel.
Serangan itu menghantam sebuah apartemen yang dihuni para pekerja dan sebuah keluarga beranggotakan empat orang, termasuk dua balita.
Dua boneka beruang terlihat di antara puing-puing, begitu pula sepatu, pakaian, dan kursi bayi anak yang hancur.
Pejabat Israel mengatakan mereka menargetkan pabrik amunisi milik Hizbullah.
Tetapi hal ini dibantah keras oleh warga lokal, termasuk pemilik bisnis konstruksi tempat apartemen tersebut berada.
Hal itu dapat dibuktikan dengan tidak adanya tanda-tanda kebakaran yang mungkin terjadi jika gudang amunisi dibom, menurut Sky News.
"Mereka baru saja membunuh orang-orang tak berdosa dan menghancurkan rumah warga sipil serta bisnis yang tidak ada hubungannya dengan situasi di wilayah ini," kata pemilik bisnis, Hussein Tohmaz, kepada Sky News saat diwawancara pada Sabtu (17/8/2024).
Baca juga: Drone Hizbullah Serbu Lokasi Militer Israel saat Utusan Amerika Serikat Kunjungi Lebanon
Sementara wartawan dan penduduk desa berkumpul untuk menanyainya pada hari Sabtu, jet Israel beterbangan, hingga menyebabkan ledakan sonik yang dramatis saat menembus batas suara.
"Sudah, pergilah sekarang. Silakan pergi," ujar salah seorang pejabat lokal kepada wartawan Sky News.
Buntut serangan itu, Hizbullah meluncurkan rentetan lebih dari 50 roket ke Israel utara.