News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kemarahan Warga Lebanon setelah Serangan Israel: Mereka Bunuh Orang-orang Tidak Berdosa

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Boneka beruang di tengah reruntuhan di Kfor dekat kota Nabatieh, Lebanon

Militer Israel juga mengatakan dua tentara terluka setelah roket dari Lebanon jatuh di wilayah Misgav Am.

Perundingan Gencatan Senjata Belum Menemui Hasil

Para pemimpin dunia mendesak agar semua pihak menahan diri sementara putaran baru gencatan senjata dimulai.

Namun dalam sebuah wawancara dengan Sky News, pemimpin Hamas di Lebanon mengatakan bahwa sejauh ini belum ada kemajuan yang dicapai dalam perundingan tersebut.

Kedua belah pihak tampaknya masih jauh dari kata sepakat.

Hamas tidak hadir dalam perundingan tersebut, tetapi pesan dan informasi terbaru telah disampaikan kepada mereka di sela-sela perundingan.

Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat (16/8/2024) bahwa ia optimis dengan jalannya perundingan.

Biden mengatakan hanya ada beberapa masalah lagi yang harus diselesaikan oleh negosiator AS, Qatar, dan Mesir di antara kedua belah pihak.

Namun, selama wawancara yang dilakukan melalui Skype dari lokasi yang dirahasiakan di Beirut, perwakilan Hamas di Lebanon, Dr. Ahmad Abdulhadi mengatakan bahwa Israel menolak menyetujui gencatan senjata permanen.

Masih ada beberapa poin penting yang masih simpang siur, tetapi menurut Hamas, Israel menambah syarat lebih banyak lagi.

Perwakilan Hamas di Lebanon, Dr. Ahmad Abdulhadi (presstv)

"Biden hanya berusaha memberikan kesan positif," katanya.

"Namun, putaran pertama pembicaraan tidak membuahkan hasil apa pun."

Baca juga: 11 IDF Tewas & Luka-luka di Gaza Saat Hamas Tolak Syarat Baru Israel di Perundingan Gencatan Senjata

"Para mediator memberi tahu kami bahwa poin-poin yang tidak kami setujui belum terselesaikan dan Netanyahu justru menambahkan lebih banyak persyaratan dan membuatnya semakin rumit."

Sebuah pernyataan dari kantor Netanyahu pada hari Sabtu tampaknya menegaskan kembali pernyataan versi Amerika, dengan menyatakan "optimisme."

Pernyataan perdana menteri Israel tersebut selanjutnya mengatakan bahwa kesepakatan tersebut sesuai dengan proposal Amerika yang diperbarui (berdasarkan kerangka kerja 27 Mei) termasuk komponen-komponen yang dapat diterima oleh Israel.

Tidak Ada yang Percayai Netanyahu

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini