“Mati syahid adalah lencana kehormatan, dan kelompok perlawanan masih kuat di lapangan,” kata Munir dikutip dari Al Mayadeen.
Munir juga menjadi panglima di Brigade Al-Quds. Dia pernah dituding terlibat dalam penyelundupan senjata ke Tepi Barat.
Sementara itu, anggota dewan Lebanon bernama Abdul Rahman Al Bizri mengatakan serangan Israel itu justru akan meningkatkan dukungan Sidon terhadap gerakan perjuangan Palestina.
Koresponden Al Mayadeen di Lebanon selatan berujar bahwa Khalil punya peran penting dalam gerakan perlawanan.
Menurut media Israel, Khalil juga menjadi personel Pasukan Quds di Pasukan Garda Revoluioner Islam Iran.
Ratusan roket ditembakkan dari Lebanon
Sementara itu, pada hari Selasa dilaporkan ada 115 roket dan beberapa pesawat tanpa awak yang diluncurkan oleh Hizbullah dari Lebanon ke Israel utara.
Israel mengklaim tidak ada korban jiwa atau korban luka di Galilea Atas, Galilea Barat, dan Dataran Tinggi Golan akibat serangan roket itu.
Namun, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut serangan itu memicu kebakaran di area terbuka. Pemadam kebakaran dikerahkan untuk mematikan api.
Serangan itu juga membuat sirine peringatan berbunyi di Israel utara.
Menurut Hizbullah, serangan tersebut menargetkan pangkalan militer Israel.
Baca juga: Hizbullah Tembakkan Lebih dari 100 Roket Katyusha ke Israel, Bombardir Pusat Komando Divisi Golan
Serangan itu juga menjadi balasan Hizbullah atas serangan Israel di gudang senjata di Lembah Bekaa sehari sebelumnya.
(Tribunnews/Febri)