News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

7 Petempurnya Tewas, Hizbullah Kalap Gempur Markas Militer Israel di Malkieh hingga Metula

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto tak bertanggal menunjukkan serangan Hizbullah terhadap wilayah pendudukan Israel

7 Petempurnya Tewas, Hizbullah Gempur Markas Militer Israel di Malkieh hingga Metula dalam 15 Serangan Roket

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Hizbullah Lebanon pada Jumat (23/8/2024) mengatakan telah melancarkan 15 serangan yang menargetkan sekitar sembilan lokasi militer Israel (IDF), Anadolu melaporkan Sabtu (24/8/2024).

Ini menandai jumlah serangan terbesar yang dilancarkan oleh kelompok Lebanon tersebut dalam 35 hari terakhir serangan harian mereka ke wilayah pendudukan Israel sejak dimulainya Perang Gaza pada 7 Oktober 2023 silam.

Baca juga: Israel Kekurangan Amunisi Level Kritis, Peluru Iron Dome Tak Memadai Tangkis Rudal Masif Hizbullah

Dalam pernyataannya, Hizbullah mengatakan telah menyerang lokasi Malkieh milik tentara Israel sebanyak dua kali, serta lokasi-lokasi lain milik IDF di Al-Sammaqa, Ruwaisat Al-Alam (peternakan Sheeba), dan Hadab Yarin dengan "senjata yang sesuai."

Mereka juga mengatakan telah menyerang peralatan pengawasan dan mata-mata di pangkalan Meron milik tentara IDF, lokasi militer IDF di Ramim, dan pangkalan militer Ein Zeitim di Israel utara dengan salvo roket.

Kelompok tersebut mengatakan juga menyerang perkumpulan tentara Israel di dekat lokasi militer Metula, dan perkumpulan lain di sekitar wilayah Talat al-Khazan dengan peluru artileri.

Hizbullah menyatakan, kalau tujuh pejuangnya juga tewas dalam bentrokan dengan tentara Israel pada hari Jumat.

Korban tewas baru tersebut membuat jumlah total pejuang Hizbullah yang tewas dalam pertempuran dengan pasukan Israel sejak Oktober lalu menjadi 428, menurut penghitungan Anadolu.

Gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon meluncurkan roket ke wilayah pendudukan Israel di perbatasan utara negara pendudukan tersebut. (MNA/Tangkap Layar)

Sebelumnya pada hari itu, tentara Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa sekitar 20 roket diluncurkan dari Lebanon selatan menuju kota Safed dan daerah sekitarnya di wilayah Galilea barat di Israel utara, yang menyebabkan beberapa kebakaran.

"Roket tersebut terdeteksi saat diluncurkan dari Lebanon selatan menuju Safed dan sekitarnya," kata radio tentara Israel di X.

Baca juga: Kota Safed Israel Gelap Gulita Usai Dihantam Rudal, Hizbullah Targetkan Markas Komando Utara IDF

Radio tersebut mengatakan bahwa baik intersepsi roket maupun dampak dari beberapa roket tersebut menyebabkan kebakaran di beberapa tempat di Hutan Birya, dekat wilayah Ein Zeitim di Galilea barat.

Dikatakan bahwa tim pemadam kebakaran dikirim ke lokasi tersebut untuk memadamkan api.

Sementara itu, sirene diaktifkan di Sderot, Ibim, dan Nir Am di wilayah perbatasan Gaza, yang menandai peringatan pertama dalam tiga minggu, menurut surat kabar Yedioth Ahronoth.

Kekhawatiran akan terjadinya perang besar antara Israel dan Hizbullah meningkat di tengah saling serang lintas perbatasan, dan setelah terbunuhnya komandan senior Hizbullah Fouad Shukr di Beirut pada 30 Juli.

Eskalasi ini terjadi di tengah konflik di Gaza, tempat Israel telah menewaskan lebih dari 40.200 warga Palestina sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.

Aksi militer IDF telah menghancurkan sebagian besar wilayah itu menjadi puing-puing, dan membuat sebagian besar orang kehilangan tempat tinggal, kelaparan, dan rentan terhadap penyakit.

Pos Militer hingga Gudang Logistik Israel Hancur

Serangan Hizbullah pada Jumat itu melebihi dari serangan mereka ke Israel pada Rabu pekan ini.

Sebelumnya, Hizbullah mengumkan telah melancarkan 13 serangan ke Israel dalam waktu 24 jam.

Dalam sehari, Hizbullah telah menargetkan tujuh pos militer Israel, gudang logistik, hingga kendaraan di Israel Utara.

Ini menjadi salah satu serangan paling intens sejak Oktober 2023.

Tentunya ini berbeda dari hari-hari sebelumnya, di mana Hizbullah hanya melancarkan kurang dari 12 serangan per hari.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Rabu (21/8/2024), Hizbullah merinci serangannya terhadap Israel utara.

Mulai dari menargetkan tank Merkava Israel di lokasi milter Al-Abbasiya, kemudian tembakan roket Katyusha Hizbullah tepat sasaran mengenai barak Ramot Naftali dan Ramim.

Di mana barak tersebut menampung pasukan dari Brigade Golani Israel, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Tak hanya itu, peluru artileri Hizbullah berhasil diluncurkan sebanyak dua kali dengan menargetkan barak Zarit yang terdapat tentara Israel di dalamnya.

Misgav AM juga menjadi salah satu target Hizbullah.

Tentara Israel yang berada di barak tersebut tak bisa berkutik setelah terkena senjata berpeluncur roket milik Hizbullah.

Peluru artileri Hizbullah juga menargetkan dua lokasi yang berbeda, yaitu pangkalan militer Al-Malkiyya dan peralatan mata-mata di lokasi militer Barga Risha.

Baca juga: Ketegangan Israel & Hizbullah Meluas ke Dataran Tinggi Golan, Hizbullah Serang Pakai Roket Katyusha

Posisi artileri Israel di wilayah Zaura juga terkena bom Hizbullah.

Tak hanya menyerang barak Israel, Hizbullah juga menargetkan gudang logistik mereka.

Roket Katyusha Hizbullah berhasil menyasar gudang logistik Dataran Tinggi Golan.

Gudang logistik Israel di pemukiman Ami'ad juga menjadi sasaran Hizbullah.

Tak sampai di situ, lokasi milter Hadab Yaroun dan arkas cadangan Korps Utara, pangkalan cadangan Divisi Galilea juga terkena drone Hizbullah.

Ini merupakan balasan dari serangan Israel yang bertubi-tubi pada satu hari yang sama.

Israel telah menargetkan sebuah kendaraan di kota Beit Lif.

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, seorang warga Lebanon dan Suriah tewas akibat serangan tersebut.

Kemudian Israel juga melancarkan serangan udara di wilayah Lembah Bekaa.

Serangan ini menewaskan satu orang dan 19 lainnya mengalami luka-luka, termasuk anak-anak.

Kekhawatiran akan perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah telah meningkat di tengah saling serang lintas perbatasan antara kedua belah pihak.

Ketegangan meningkat di kawasan tersebut menyusul pembunuhan dua pemimpin pejuang perlawanan, yaitu Ismail Haniyeh dan Fuad Shukr.

Sebagai tanggapannya, Hizbullah dan Iran telah bersumpah akan melakukan pembalasan terhadap Israel.

Janji Hizbullah dan Iran meningkatkan kekhawatiran berbagai front.

Ketakutan dapat memicu konflik regional yang lebih luas dan berskala penuh.

(oln/anadolu/almydn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini