Pada awal minggu ini, para pejabat Israel, Mesir, dan AS, yang bertemu di Kairo membahas koridor tersebut, dengan Israel.
Di mana Israel menyajikan peta yang menunjukkan pengurangan pasukan tetapi masih mempertahankan kehadiran di sepanjang perbatasan, dikutip dari Al Mayadeen.
Usulan Israel tersebut ditolak oleh Mesir.
Para pejabat AS juga mengatakan bahwa usulan tersebut tidak dapat diterima.
Sementara Israel ingin mempertahankan kendali atas koridor tersebut, yang direbutnya pada akhir bulan Mei, setelah menghancurkan puluhan terowongan di bawahnya yang dikatakannya digunakan untuk menyelundupkan senjata ke kelompok militan Gaza.
Tuntutan Netanyahu tersebut juga dinilai kontradiktif.
"Pernyataan maksimalis Netanyahu kontraproduktif terhadap tercapainya gencatan senjata dan berisiko menggagalkan negosiasi," kata seorang pejabat AS kepada AFP pada hari Selasa (21/8/2024).
Sementara Hamas bersikeras agar Israel menarik pasukannya dari seluruh Gaza, termasuk sebuah zona yang dikenal sebagai Koridor Philadelphia, dikutip dari Al-Arabiya.
Konflik Palestina vs Israel
Israel telah mengabaikan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel tidak berhenti melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza.
Hingga saat ini, warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel telah mencapai 40.200 orang.
Sementara korban luka akibat serangan israel telah mencapai 93.000 warga Israel.
Lebih dari 10 bulan sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza masih hancur.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Hamas, Gencatan Senjata di Gaza, Konflik Palestina vs Israel