News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Lebih dari 320 Roket Katyusha Ditembakkan ke Israel, Hizbullah: Serangan Tahap Pertama Berhasil

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon meluncurkan roket ke wilayah pendudukan Israel di perbatasan utara negara pendudukan tersebut - Hizbullah mengatakan serangan balasan tahap pertama kepada Israel, Minggu (25/8/2024), telah berhasil.

Sebagai informasi, Koridor Philadelphia, yang juga dikenal sebagai Poros Salah al-Din, adalah wilayah dengan luas sekitar 14 kilometer di sepanjang perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza, dikutip dari Egypt Today.

Koridor ini membentang dari Laut Mediterania di utara hingga persimpangan Kerem Shalom di selatan.

Di saat yang sama, Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, mengungkapkan pihaknya sedang bekerja maksimal untuk bisa menciptakan kondisi yang menguntungkan, di mana sandera di Jalur Gaza, bisa dipulangkan.

"Pekerjaan sedang berlangsung sepanjang waktu untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi pemulangan semua sandera dari Gaza," ungkapnya.

Meski demikian, Hagari mengakui kegagalan dari pihaknya dalam "memulangkan semua sandera melalui operasi militer."

Ia mengumumkan penyelidikan akan dilakukan terhadap kematian enam sandera Israel yang jasadnya ditemukan di terowongan di Khan Younis, Gaza selatan, Selasa (20/8/2024).

Baca juga: Lapid Sentil Netanyahu, Minta Setop Sabotase Negosiasi Gencatan Senjata Sebelum Semua Sandera Mati

Menurut Hagari, kematian enam sandera itu "masih belum jelas".

Sementara itu, surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, melaporkan enam sandera itu diduga tewas akibat kebocoran gas di terowongan tersebut selama serangan Israel berlangsung.

Kematian para sandera itu dikaitkan dengan serangan militer Israel, kata harian itu, tanpa mengungkapkan sumber informasi tersebut.

Yedioth Ahronoth mengklaim insiden itu terjadi sekitar enam bulan lalu, selama serangan militer Israel Divisi ke-98 di Khan Younis.

Bukti yang dikumpulkan dari tempat kejadian pada Senin (19/8/2024) malam dan Selasa, mendukung penilaian awal ini, yang masih diselidiki, kata harian tersebut.

Laporan itu mengklaim tentara Israel tidak menargetkan terowongan secara langsung tempat para sandera disekap, melainkan menyerang target Hamas di dekatnya.

Serangan itu lantas mengakibatkan kebakaran dan pelepasan gas karbon dioksida yang mematikan di dalam terowongan.

Beberapa pejuang Hamas ditemukan tewas bersama para sandera Israel.

Mereka bersenjatakan senapan Kalashnikov dan tidak menunjukkan tanda-tanda cedera, lanjut Yedioth Ahronoth.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini