Brigade Al-Qassam Mengebom Tel Aviv Pakai Rudal M90, Pakar: Hamas Bisa Serang Israel Sesuka Hati
TRIBUNNEWS.COM - Sayap militer gerakan Hamas, Brigade Al-Qassam, Minggu (25/8/2024) mengumumkan kalau mereka melakukan pengeboman kota Tel Aviv, Israel Tengah, dengan rudal Maqadmeh (M90).
Serangan Brigade Al-Qassam ke Tel Aviv itu dikonfirmasi radio tentara pendudukan Israel yang melaporkan kalau pihak-pihak keamanan Israel “mengaktifkan sirene di kota Rishon Lezion (sebuah kota di pesisir Israel, sekitar 30 km dari Tel Aviv dan di utara Rehobot).
Baca juga: Brigade Al-Qassam: Pengeboman di Tel Aviv Akan Terus Berlanjut Selama Israel Membantai Palestina
"Al Qassam, faksi militer Gerakan Perlawanan Hamas, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemboman itu terjadi “sebagai tanggapan atas pembantaian Zionis terhadap warga sipil dan pemindahan yang disengaja terhadap rakyat kami”," tulis laporan Khaberni, Senin (26/8/2024).
Baca juga: Terowongan Palsu Buatan Tentara Israel Diledakkan Al Qassam, IDF Putus Asa Hadapi Taktik Perlawanan
Pakar: Hamas Kirim Pesan ke Israel, Bisa Menyerang Sesuka Hati
Atas serangan Brigade Al Qassam ke Tel Aviv ini, pakar militer dan ahli strategi dari Yordania, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, mengatakan kalau pemboman yang dilakukan kelompok perlawanan terhadap Tel Aviv adalah sebuah pesan untuk menegaskan kemampuannya dalam menyerang sedalam yang mereka inginkan di wilayah Israel.
Hal ini dilakukan saat Israel menyatakan agresi militer di Gaza mendekati tahap akhir dan mulai menarik pasukan secara bertahap seusai melakukan agresi selama sekira 10 bulan sejak 7 Oktober 2023 silam.
"Pesan lainnya adalah kalau faksi militer Hamas tersebut masih mempunyai sarana dan kemampuannya untuk melakukannya (menyerang Israel)," kata Al-Duwairi.
Dia menjelaskan, serangan Brigade Al Qassam dilakukan dengan menggunakan rudal “Maqadma M90”. Serangan itu, katanya, dilakukan dari wilayah Khan Yunis, Gaza Selatan.
Dalam penjelasannya tentang penggunaan satu jenis rudal oleh faksi militer Hamas dalam serangan ke Tel Aviv ini, Al-Duwairi menjelaskan, Al Qassam memiliki perhitungan cermat dalam penggunaan amunisi yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang spesifik.
"Brigade Al Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Hamas, mempunyai pendekatannya sendiri yang mengontrol penggunaan cara-cara tersebut (serangan untuk tujuan), seperti perundingan gencatan senjata dan lain-lain," kata Al Duwairi - pada bagian analisis militer di Khaberni.
Karena itu, analis militer itu menegaskan kalau keputusan untuk mengebom Israel tengah dengan rudal ini adalah bernuansa keputusan politik kepemimpinan Hamas di dalam negeri sebelum keputusan militer karena dampak politiknya bisa signifikan.
Seputar Rudal M90
Pakar militer itu menjelaskan, rudal M90 yang digunakan Al Qassam membawa hulu ledak eksplosif dengan berat kurang dari 250 kilogram bahan peledak dan memiliki jangkauan minimal 90 kilometer.
Jenis rudal ini bisa mencapai jarak jangkau hingga 250 kilometer jika di-upgarde.
Al Duwairi menjelaskan kalau nama rudal “M90” berarti ” Ibrahim Maqadmeh, 90 kilometer,” dan rudal itu adalah generasi pertama dari 3 generasi rudal.