Militer Israel sedang menyelidiki kemungkinan bahwa rudal pencegat itu melacak salah satu pesawat tak berawak Hizbullah.
Dan kemudian, Iron Dome mengalami Error, Israel mengatakan terjadi karena kesalahan yang tidak diketahui, Iron Dome itu mengunci targetnya pada kapal patroli dan bukan pesawat tak berawak, dan kemudian rudal Iron Dome meledak tepat di atas kapal.
Jika pencegat itu benar-benar menukar target, Angkatan Udara Israel mengatakan bahwa itu akan menjadi kegagalan fungsi Iron Dome yang langka, yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kemungkinan lain, meskipun dianggap kurang mungkin oleh militer, adalah bahwa rudal pencegat berhasil menghantam salah satu drone (pesawat tak berawak) tepat di atas kapal, tetapi pecahan peluru kemudian mengenai kapal dan melukai para pelaut.
Berdasarkan penyelidikan awal, rudal pencegat tidak menyerang kapal patroli secara langsung, jika tidak, kerusakannya akan jauh lebih besar.
Rekaman dari insiden tersebut memperlihatkan rudal pencegat Iron Dome terbang ke arah laut, sebelum meledak tepat di atas kapal. Bagian-bagian rudal pencegat ditemukan di dalam kapal setelah ledakan.
Ben Shitrit dievakuasi dalam kondisi kritis melalui kapal lain dan dibawa ke rumah sakit di Nahariya, di mana ia kemudian dinyatakan meninggal.
Kapal kelas Dvora juga ditarik ke pantai untuk diperbaiki, dan diharapkan kembali beroperasi dalam waktu satu hari.
Kapal patroli Skuadron 914 telah dikerahkan ke daerah perbatasan utara untuk menggagalkan kemungkinan upaya infiltrasi dari Lebanon, serta mengidentifikasi ancaman seperti pesawat tak berawak yang terbang di atas laut.
Terluka oleh Rudal Pencegat dari Iron Dome Israel
Sebelumnya, seorang prajurit Angkatan Laut Israel tewas selama serangan udara lintas perbatasan antara Israel dan Hizbullah pada Minggu (25/8/2024), kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan.
IDF mengidentifikasi prajurit tersebut sebagai David Moshe Ben Shitrit, 21 tahun, dari Geva Binyamin di Tepi Barat yang diduduki, dan menambahkan bahwa ia terbunuh selama pertempuran di Israel utara.
Menurut Kan TV milik pemerintah Israel, ia terluka oleh rudal pencegat Israel yang menghantam kapal patroli Dvora tempat ia bertugas.
Prajurit itu kemudian meninggal karena luka-lukanya.
Hal ini terjadi saat sistem pertahanan udara Israel berupaya mencegat serangan Hizbullah yang melibatkan sekitar 320 roket.