Baca tanpa iklan
Menteri Luar Negeri Mesir dan Yordania Mengutuk Pernyataan Ben Gvir, Peringatkan Bahaya Berlanjutnya Pelanggaran Israel
TRIBUNNEWS.COM- Menteri Luar Negeri Mesir dan Yordania menekankan bahwa menghentikan agresi Israel terhadap Gaza merupakan prioritas sehingga semua upaya harus digabungkan untuk dilaksanakan.
Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Ahmed Abu Zeid, juru bicara resmi Kementerian Luar Negeri, Imigrasi dan Urusan Luar Negeri Mesir.
Kedua menteri menekankan, melalui panggilan telepon dalam konteks proses koordinasi dan konsultasi yang sedang berlangsung, bahwa mencapai gencatan senjata segera adalah langkah pertama untuk mengurangi eskalasi berbahaya yang terjadi di kawasan, yang dapat menyebabkan perang regional.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Al-Safadi menegaskan dukungan Yordania terhadap upaya yang dipimpin oleh Mesir, Qatar dan Amerika Serikat, untuk mencapai kesepakatan pertukaran yang menjamin gencatan senjata permanen yang menjamin akses kemanusiaan dan memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan dan medis yang cukup dan tidak terbatas. ke seluruh wilayah Jalur Gaza dan mengakhiri bencana kemanusiaan dan kesehatan di sana.
Juru bicara resmi Kementerian Luar Negeri Mesir menambahkan bahwa kedua menteri membahas eskalasi Israel yang berbahaya di Tepi Barat yang diduduki, memperingatkan bahaya berlanjutnya pelanggaran Israel terhadap tempat-tempat suci di Yerusalem , dan menekankan perlunya menghormati hukum dan peraturan yang ada. status sejarah di tempat-tempat suci."
Menurut pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir: “Kedua menteri mengutuk keras pernyataan ekstremis Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, mengenai pendirian Sinagoge Yahudi di Masjidil Haram Al-Aqsa dan Masjid Suci, sebagai pelanggaran hukum internasional dan hasutan yang tidak dapat diterima sehingga memerlukan posisi internasional yang jelas untuk mengutuk dan menghadapinya. Kedua menteri menyatakan penolakan mutlak negara mereka terhadap kebijakan ekstremis yang berupaya mengubah situasi sejarah dan hukum di Yerusalem. dan kesuciannya melalui kebijakan penerapan fait accompli.
Mereka juga menegaskan bahwa Mesir dan Yordania mendukung Lebanon serta keamanan, stabilitas dan kedaulatannya, serta menekankan perlunya mematuhi Resolusi Dewan Keamanan 1701.
Duta Besar Abu Zeid menambahkan bahwa kedua menteri, Badr Abdel Ati dari Mesir dan Al-Safadi dari Yordania, juga menekankan perlunya tindakan komunitas internasional dan lembaga-lembaganya, terutama Dewan Keamanan, untuk menghentikan agresi Israel di Gaza dan menerapkan kebijakan tersebut. solusi dua negara sesuai dengan resolusi legitimasi internasional.
Arab Saudi Mengecam Pernyataan Ben Ghafir Terkait Rencana Pendirian Sinagoge di Masjid Al Aqsa
Arab Saudi mengecam pernyataan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir yang menyerukan pendirian Sinagoge Yahudi di Masjid Al-Aqsa.
Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi, Kerajaan Saudi menegaskan penolakannya terhadap pernyataan-pernyataan ekstremis dan menghasut ini, dan penolakannya terhadap provokasi yang terus menerus terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia.
Kerajaan menekankan perlunya menghormati status sejarah dan hukum Masjidil Haram Al-Aqsa, memperbarui seruannya kepada komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab dalam mengakhiri bencana kemanusiaan yang disaksikan oleh persaudaraan rakyat Palestina, dan mengaktifkan mekanisme yang serius untuk meminta pertanggungjawaban pejabat Israel atas pelanggaran yang terus berlanjut terhadap hukum, norma, dan resolusi internasional.
Badai Politik Melanda Israel, Aliansi Strategis Israel & Negara-negara Muslim dalam Bahaya
Badai politik melanda Israel setelah Ben Gvir menyerukan pembangunan Sinagoge di Masjid Al-Aqsa
Pejabat Israel mengecam seruan Menteri Keamanan Nasional sebagai perilaku yang 'ceroboh'