TRIBUNNEWS.COM -- Rusia diakui semakin garang di Oblast Donetsk, media Ukraina mengatakan sejumlah wilayah terus dihujani peluru hingga tentara Ukraina makin kewalahan.
Bahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akhirnya memberikan pernyataan segera menambah pasukan cadangan ke poros Pokrovsk, wilayah pertahanan utama Ukraina.
Di poros ini, pertahanan Kiev diakui menurun drastis karena keterbatasan personel dan senjata. Meski demikian, kondisinya masih dianggap lebih baik.
Baca juga: Rusia Kembali Luncurkan Rudal dan Pesawat Nirawak ke Ukraina, Sedikitnya 4 Orang Tewas
Pejuang Brigade Serangan Terpisah ke-3 Ukraina, Vladislav "Datsik" dikutip dari Strana mengatakan bahwa prajurit Vladimir Putin telah merebut kota Novogrodovka di garis depan Pokrovsk yang menonjol.
Hal itu dikuatkan dengan informasi publik Ukraina, Deep State, yang menggambarkan kota itu hampir seluruhnya berada di bawah kendali Rusia. Tandanya? di peta warnanya telah berubah jadi abu-abu.
Media ini menyebutkan, dengan tanda-tanda seperti itu biasanya Rusia butuh beberapa hari saja untuk menguasai kota berpenduduk 14.000 warga tersebut.
Hal sama diutarakan oleh pakar militer media Jerman, Bild, Julian Ropke. Ia memperkirakan bahwa kota Novogrodovka segera jatuh ke pihak Rusia.
"Tentara Rusia yang menyerbu butuh waktu tiga hari untuk merebut sebagian besar kota Novogrodovka," tulis Ropke.
Bahkan Ropke mengatakan untuk merebut kota berpenduduk 14.000 warga yang jaraknya tak lebih 10 km tenggara Pokrovsk tersebut tidak lagi butuh perlawanan sengit dari Ukraina.
"Mereka (Rusia) akan menyerang tanpa kehilangan satu pun kendaraan lapis baja dan membiarkan sebagian besar infrastruktur tetap utuh. Itu tidak perlu komentar," tambahnya.
Baca juga: Rusia Luncurkan Serangan Rudal Nirawak Besar-Besaran di Ukraina, 7 Orang Tewas dan Puluhan Terluka
Situasi demikian dianggap sebagai antiklimaks, karena Rusia telah hampir dua tahun menyerang dan Ukraina memberikan perlawanan sengit.
Sementara militer Ukraina mengumumkan bahwa perlawan terhadap Rusia telah terjadi di barat daya Novogrodovka, artinya pasukan Ukraina telah meninggalkan kota itu.
Sementara di sisi selatan, desa Ptichye telah hilang, Deep State melaporkan. Rusia juga telah maju di wilayah Kalinovo, Memrik, Karlovka, Krasny Yar, dan Mikhaylovka.
Deep State menggambarkan bahwa Selidovo telah hilang. "Apa yang terjadi pada Novogrodovka dan apa yang akan terjadi pada Selidovo seharusnya menjadi fokus perhatian tidak hanya bagi masyarakat, tetapi juga bagi otoritas terkait," demikian keterangan di Deep State.
Sementara media-media Rusia menyatakan bahwa Kalinovo telah direbut Rusia. Fokus selanjutnya, pasukan Putin adalah merebut perebutan Memrik.
Sementara pejuang Aidar Stanislav Bunyatov melaporkan bahwa ada konsentrasi besar orang Rusia di Memrik dan Marinovka, dan "serangan ke arah Selidovo akan segera dimulai." Pada saat yang sama, untuk menyerbu kota tersebut, Rusia mungkin juga perlu menguasai Mikhaylovka.
Dan jika Federasi Rusia menguasai Memrik, ini berarti ancaman pengepungan terhadap unit-unit Ukraina yang bertahan di daerah berbenteng kuat di dekat Karlovka.
Layanan Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan keganasan pasukan Rusia dalam pertempurannya. Informasinya, dalam 24 jam terakhir terjadi 170 bentrokan tempur.
Dikutip dari Ukrinform, dilaporkan hingga Rabu (28/8/2024), Rusia melakukan tiga serangan rudal ke posisi unit dan permukiman Ukraina menggunakan 129 rudal, 81 serangan udara, yang melibatkan 116 pesawat.
"Selain itu, mereka melakukan lebih dari 4.500 serangan, termasuk 156 menggunakan sistem roket peluncur ganda,” kata pernyataan itu.
Wilayah-wilayah yang dibombardir pasukan Rusia adalah Kolisnykivka, Kryva Luka, Siversk, Verkhniokamianske, Hryhorivka, Chasiv Yar, Toretsk, Druzhba, Petrivka, Oleksandropil, Selydove, Yehorivka, Vuhledar, Tiahynka, Tokarivka, Sadove, dan Odradokamianka. (Ukrinform/Strana)