Penarikan ini menyusul operasi pasukan pendudukan Israel yang gencar, yang meniru taktik yang digunakan di bagian lain Tepi Barat, yang melibatkan helikopter, pesawat nirawak, dan kontingen besar kendaraan militer, termasuk buldoser.
Meskipun pasukan IDF telah ditarik mundur, dampak serangan itu sangat besar, meninggalkan jejak kehancuran dan penderitaan manusia.
Di seluruh Jenin, Tubas, dan Tulkarm, IDF memberlakukan blokade ketat, yang secara efektif menjebak penduduk dan menghalangi layanan ambulans untuk menjangkau yang terluka.
Agresi yang sedang berlangsung di Tepi Barat utara ini merupakan salah satu eskalasi paling parah dalam beberapa waktu terakhir, dengan media berbahasa Ibrani menyatakan bahwa operasi ini adalah yang paling luas dari jenisnya di wilayah tersebut sejak tahun 2002.
Karena pengepungan yang parah, jumlah korban masih belum jelas karena ambulans dilarang memasuki kamp.
Namun, gelombang serangan awal sejauh ini telah mengakibatkan kematian 12 warga Palestina, cedera pada 26 orang lainnya, dan penangkapan sedikitnya 30 orang.
Operasi tersebut juga menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur di seluruh wilayah Tepi Barat.
(oln/rntv/khbrn/toi/*)