TRIBUNNEWS.COM - Arkeolog Amerika tewas tenggelam setelah replika kapal Viking yang ditumpanginya terbalik di laut lepas selama ekspedisi dari Kepulauan Faroe ke Norwegia, Selasa (27/8/2024).
Diberitakan BBC, terdapat enam orang di atas kapal Naddoddur saat kapal tersebut mengalami masalah pada Selasa malam (hari keempat pelayaran) dan sinyal marabahaya dikirim.
Namun, hanya lima orang yang berhasil menumpangi perahu penyelamat.
Mereka kemudian dievakuasi ke tempat aman menggunakan helikopter.
Sehari setelah kapal mulai mengalami masalah, mayat seorang wanita ditemukan pada Rabu (28/8/2024).
Mayat yang merupakan warga negara Amerika Serikat (AS) itu ditemukan di dekat lokasi tenggelamnya kapal.
Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi kematian seorang warga negara Amerika di lepas pantai Norwegia, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut demi menghormati privasi keluarga.
"Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga dan orang-orang terkasih almarhum," ujar Deplu AS tersebut kepada BBC News.
Media Norwegia mengidentifikasi wanita yang meninggal itu bernama Karla Dana berusia 29 tahun.
Menurut profil LinkedIn Dana, ia adalah seorang arkeolog yang mengkhususkan diri pada era Viking.
Ia pernah bekerja dan belajar di Kosta, Rika, Nikaragua, Panama, Spanyol, Inggris, Jerman, Maroko, Cina, dan Taiwan.
Baca juga: Kapal Perang Malaysia KD Pendekar Tenggelam di Tanjung Penyusop, Badan Investigasi Khusus Dikerahkan
Pada 2023, ia bergabung dengan The Explorers Club cabang Florida
Explorers Club adalah organisasi internasional bergengsi yang didirikan pada tahun 1904 oleh penjelajah Arktik untuk mempromosikan penemuan dan penelitian ilmiah.
Sebuah blog yang dikelola oleh kelompok itu memuat beberapa entri yang ditulis oleh Dana.
Dalam satu unggahan yang tampaknya ditulis sebelum keberangkatan mereka, Dana menggambarkan rasa takutnya terhadap ekspedisi tersebut saat ia menonton video tentang Laut Utara.
"Sulit untuk menahan kegembiraan agar tidak berubah menjadi rasa ketakutan saat Anda melihat ombak-ombak itu dengan santai menggoyang-goyangkan perahu modern yang besar seperti mainan," tulisnya dalam postingan yang diposting pada Rabu pekan lalu.
"Namun keindahan alam di Laut Utara, yang mengingatkan kita pada ketakutan alam yang luar biasa, dan saya merasa sangat beruntung bisa menjadi bagian dari petualangan ini."
(mg/Saifuddin Herlanda Abid)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)