Sementara 5-10 persen dari mereka yang lumpuh akhirnya meninggal dunia akibat kegagalan fungsi otot pernapasan.
Abdel-Rahman Abu El-Jedian, seorang warga Palestina berusia 10 bulan, mengaku mengalami lumpuh sebagian setelah terjangkit polio , yang tidak ada di Gaza selama 25 tahun.
Hal serupa juga menimpa seorang bayi laki-laki berusia 10 bulan asal Gaza.
Menurut sang ibu yang bernama Nevine, bayi laki-lakinya sebenarnya sangat energik sangat suka merangkak ke sana dan kemari. Namun, tiba-tiba bayinya tidak mau bergerak.
"Tiba-tiba, keadaannya berubah. Tiba-tiba, dia berhenti merangkak, berhenti bergerak, berhenti berdiri, dan berhenti duduk,” kata sang ibu.
Risiko polio di Gaza meningkat terlebih banyak keluarga tinggal di tenda-tenda pengungsian yang penuh sesak.
Ini karena tenda pengungsi amat dekat tumpukan sampah dan air limbah kotor yang mengalir ke jalan-jalan. Padahal ada banyak penyakit yang berkembang di tempat kotor, termasuk yang menyebar melalui kotoran.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)