News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Klaim Banyak Warga Israel Ingin Tinggalkan Negara, Eks PM Bennet: Semua karena Kebijakan Netanyahu

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TEL AVIV, ISRAEL - 14 APRIL: Penumpang menunggu setelah Israel menutup wilayah udaranya untuk semua penerbangan domestik dan internasional antara pukul 01.00-07.00 dibatalkan setelah Iran melancarkan serangan terhadap Israel, di bandara Ben Gurion di Tel Aviv, Israel pada 14 April 2024 - Eks PM Israel, Naftali Bennet, mengatakan banyak warga Israel ingin pergi meninggalkan negara karena kebijakan Netanyahu.

Hal itu disebabkan karena boikot internasional, perombakan kabinet perang, hingga menteri-menteri yang dianggap Bennet tak peduli pada rakyat.

"Perombakan dalam kabinet perang, boikot internasional, ribuan keluarga yang berduka, Galilea yang terlantar, ribuan pengungsi, menteri yang hanya peduli pada diri sendiri, hingga hilangnya kendali atas ekonomi dan defisit," tutur Bennet.

Namun, lanjut dia, meninggalkan Israel bukan solusi.

Ia menyebut Israel saat ini butuh dedikasi rakyat untuk keluar dari kesulitan.

"Kita membutuhkan semua bakat dan dedikasi rakyat Israel untuk keluar dari lubang itu," pungkasnya.

Jumlah Warga Israel yang Keluar dari Negara Melonjak Drastis

Dalam laporannya di bulan Juli 2024, The Times of Israel mengungkapkan jumlah warga Israel yang meninggalkan negara itu secara permanen telah melonjak sejak 7 Oktober 2023.

Baca juga: Abu Shujaa, Komandan Brigade Tulkarem Tewas Dibunuh Tentara Israel, Diserang saat Sembunyi di Masjid

Menurut Data Badan Pusat Statistik, angka warga Israel yang pergi meninggalkan negara menunjukkan peningkatan 285 persen pada Oktober 2023 dibandingkan periode yang sama pada 2022.

Tren tersebut berbalik pada bulan berikutnya, dengan 30.000 warga Israel meninggalkan negara tersebut secara permanen antara November 2023 dan Maret 2024, yang menunjukkan penurunan sebesar 14 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Data tersebut juga menunjukkan penurunan 21 persen dalam jumlah warga Israel yang kembali dari luar negeri, dengan 8.898 orang kembali ke Israel antara Oktober 2023 dan Maret 2024, dibandingkan 11.231 orang pada tahun sebelumnya.

Terjadi pula peningkatan jumlah warga Israel yang pindah ke luar negeri pada bulan-bulan sebelum perang, di tengah protes massa terhadap rencana perombakan peradilan pemerintah, dengan peningkatan sebesar 51 persen pada bulan Juni-September 2023 dibandingkan dengan tahun 2022.

Channel 12 Israel mencatat warga Israel yang meninggalkan negara, tidak kembali selama 10 bulan berikutnya, dan memusatkan kehidupan mereka di luar negeri.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini