Ditemukannya 6 jasad sandera ini memicu kemarahan yang meluas di kalangan pemukim Israel.
Harian Israel Haaretz mengatakan tiga dari enam sandera seharusnya dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan pertukaran tahanan yang saat ini sedang dinegosiasikan.
Tahap pertama seharusnya direalisasikan pada bulan Juli 2024.
"Mereka muncul dalam daftar yang diberikan pada awal Juli. Mereka berhasil dibawa kembali hidup-hidup," kata sumber itu.
Hamas mengatakan bahwa keenam sandera tersebut tewas akibat serangan udara Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Hal tersebut dikonfirmasi Hamas melalui sebuah video rekaman.
Video tersebut dirilis dan ditujukan kepada para pemukim Israel.
Dalam video tersebut, Al-Qassam menjelaskan bahwa pasukan pendudukan (IDF) sengaja membunuh tawanan yang berada di Gaza.
Setelah membunuh mereka, jasad para tawanan ini baru dikembalikan ke keluarga.
Video tersebut juga menunjukkan pernyataan terbaru Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Di mana Netanyahu lebih memilih keuntungan politiknya sendiri daripada para tawanan di Gaza.
Keuntungan yang dimaksud adalah koridor Philadelphia.
"Jika saya harus memilih antara Philadelphia dan pembebasan tawanan, saya akan memilih Philadelphia," kata Netanyahu, dikutip dari Al Mayadeen.
Sebelum video berakhir, terdapat rekaman serangan udara Israel di berbagai lokasi di Gaza, gambar tawanan.
Terakhir, terdapat pernyataan "Netanyahu memilih Koridor Philadelphia daripada pembebasan tawanan Anda."
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Bandara Ben Gurion dan Benjamin Netanyahu