News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Belum Ada Tentara Rusia yang Klaim Hadiah Rp2,6 Miliar Atas Jatuhnya Jet Tempur F-16 Ukraina

Penulis: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jet Tempur F-16 Gelombang Pertama akan menuju ke Ukraina. Salah satunya telah jatuh saat membendung serangan besar-besaran Rusia pada pekan lalu.

Ketika ditanya pada hari Kamis apakah ada "kemungkinan F-16 ini ditembak jatuh oleh kawan sendiri dari salah satu rudal Patriot Ukraina," Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh menjawab bahwa "Amerika Serikat belum diminta untuk berpartisipasi dalam penyelidikan apa pun atas insiden ini."

NYT juga mengutip analis militer Ukraina yang tidak disebutkan namanya yang mengklaim bahwa pertahanan udara Barat dan F-16 telah diuji bersama dalam "kondisi rumit" seperti itu, tetapi mencatat bahwa "terlalu dini untuk berspekulasi."

Awal pekan lalu Rusia menggelar serangan besar-besaran hingga wilayah barat Ukraina yang diduga menjadi sarang pesawat F-16 Ukraina sumbangan Barat.

Serangan itu juga menargetkan menargetkan fasilitas energi yang penting bagi kompleks industri pertahanan Ukraina, serta beberapa lapangan udara yang menyimpan amunisi yang dipasok Barat.

Pernyataan resmi dari Kiev mengindikasikan bahwa Mes tewas selama serangan udara di mana ia menembak jatuh tiga rudal jelajah Rusia dan satu pesawat nirawak serang.

Angkatan Udara Ukraina menyatakan bahwa pada saat itu, selain Patriot, Kiev juga mengerahkan beberapa sistem pertahanan udara lainnya, termasuk kelompok bergerak dengan rudal Stinger dan rudal Starstreak Inggris.

Sejumlah kecil pesawat buatan AS telah dikirim ke Ukraina awal bulan ini. AS belum menjanjikan F-16 miliknya sendiri ke Ukraina tetapi telah mengizinkan anggota NATO lainnya untuk mengirimkannya.

Sebuah "koalisi" negara-negara Eropa menjanjikan lebih dari 80 pesawat kepada Kiev, tetapi sejauh ini baru mengirimkan kurang dari selusin.

Washington juga mengharapkan sekutu NATO-nya di Eropa untuk bertanggung jawab atas perawatan jet rancangan AS tersebut, karena, menurut Wall Street Journal, pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah menolak rencana Pentagon untuk mengirim kontraktor Amerika ke Ukraina karena khawatir mereka dapat menjadi sasaran pasukan Rusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini