Proters tersebut terjadi menyusul tewasnya enam sandera di Gaza, seiring meningkatnya rasa frustrasi atas kegagalan pemimpin negara itu untuk mengamankan kesepakatan gencatan senjata yang akan membebaskan tawanan Israel.
Massa yang diperkirakan oleh media Israel berjumlah hingga 500.000 orang berdemonstrasi di Yerusalem, Tel Aviv dan kota-kota lain.
Mereka menuntut agar Netanyahu berbuat lebih banyak untuk membawa pulang 101 sandera yang tersisa, sekitar sepertiganya diperkirakan oleh pejabat Israel telah meninggal.
Di Yerusalem, para pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan dan berdemonstrasi di luar kediaman Perdana Menteri.
Baca juga: Demo Netanyahu, Serikat Buruh Terbesar Israel hingga Eks PM Yair Lapid Turun ke Jalan
Rekaman udara menunjukkan jalan raya utama Tel Aviv dipenuhi oleh para pengunjuk rasa yang memegang bendera dengan gambar para sandera yang terbunuh.
Rekaman televisi Israel menunjukkan polisi mengarahkan meriam air ke arah demonstran yang memblokir jalan. Media lokal melaporkan 29 penangkapan.
Para pemimpin buruh menyerukan pemogokan umum satu hari pada hari Senin.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, yang sering berselisih dengan Netanyahu, juga menyerukan kesepakatan dan pemimpin oposisi.
Sementara mantan Perdana Menteri Yair Lapid mendesak orang-orang untuk bergabung dalam demonstrasi di Tel Aviv.
Baca juga: 6 Sandera Tewas di Gaza, Warga Israel Tuntut Gencatan Senjata
Dalam upaya terakhir untuk menghentikan demonstrasi, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, anggota garis keras kabinet keamanan Israel, meminta jaksa agung untuk melarang pemogokan.
Forum Keluarga Sandera meminta Netanyahu untuk bertanggung jawab dan menjelaskan apa yang menghambat tercapainya kesepakatan.
(Tribunnews.com/Whiesa)