News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pasukan Israel Gunakan Bocah Perempuan 10 Tahun Sebagai Tameng Manusia di Tepi Barat

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Israel melakukan operasi militer dengan mengepung sebuah rumah di Hebron, Tepi Barat pada tanggal 1 September 2024.

Pasukan Israel Gunakan Bocah Perempuan 10 Tahun Sebagai Tameng Manusia di Tepi Barat

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan pendudukan Israel (IDF) dituduh menggunakan seorang gadis Palestina berusia 10 tahun sebagai perisai selama operasi militer di Tepi Barat yang diduduki.

Insiden tersebut, yang terjadi pada Rabu malam di kamp pengungsi Nur Shams dekat Tulkarm.

Insiden ini merupakan yang bukti terbaru dalam serangkaian tuduhan mengenai penggunaan perisai manusia secara sistematis oleh tentara Israel.

Baca juga: Tepi Barat Bisa Produksi Bom Sendiri, Pakar Israel: Tak Lagi Pakai Batu, Kini Mirip Hizbullah

Menurut keterangan saksi mata dan kesaksian korban sendiri, tentara Israel memisahkan Malak Shihab, seorang warga kamp berusia 10 tahun, dari keluarganya selama penggerebekan rumah.

Anak itu kemudian dilaporkan dipaksa berjalan di depan tentara Israel saat mereka menggeledah gedung. Aksi militer IDF ini secara efektif menggunakan Malak Shihab sebagai perisai manusia terhadap potensi ancaman.

Pengalaman mengerikan Malak dilaporkan The Guardian.

Tentara Israel melepaskan moncong anjing mereka yang langsung menghampiri Malak dan mengendusnya.

Karena takut pada anjing itu, anak itu memohon untuk bersama ibunya, tetapi tentara Israel terus menyuruhnya dalam bahasa Arab yang tidak lancar untuk kata-kata, "Buka pintunya!".

Gadis itu menggambarkan dirinya didorong ke arah setiap pintu di rumah bibinya, dengan tentara yang ditempatkan di belakangnya, siap menembaki siapa pun yang ada di sana.

Pada momen yang sangat menyedihkan, Malak teringat saat ia berusaha mati-matian untuk membuka pintu yang macet, bahkan terpaksa memukulnya dengan kepalanya karena panik untuk menuruti permintaan tentara.

"Saya tidak tahu mengapa," katanya, terguncang oleh cobaan itu.

"Saya hanya ingin pintu itu terbuka."

Ini bukan insiden yang terisolasi atau tidak terungkap. Penggunaan perisai manusia tampaknya menjadi bagian dari pola perilaku ilegal yang lebih luas oleh pasukan Israel.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini