Menurut seorang siswa, Lyela Sayarath, tersangka penembak meninggalkan kelas di awal kelas Aljabar 1.
Ketika tersangka kembali mendekati akhir kelas, ia mengetuk pintu untuk masuk kembali.
Namun saat siswa lain akan membukakan pintu untuk tersangka, ia melihat tersangka membawa senjata.
Karena ia takut, maka pintu tidak segera dibukakan.
Akan tetapi, tersangka justru lari ke kelas sebelah dan melepaskan tembakan, dikutip dari CNN.
Setelah terdengar suara tembakan, para siswa bersembunyi di balik meja guru.
Lalu guru mulai membalik meja untuk mencoba menghalangi pintu kelas.
Tembakan itu juga membuat para siswa berlarian mencari tempat berlindung di ruang kelas mereka dan akhirnya ke stadion sepak bola.
Sementara itu, kantor sheriff menerima panggilan tentang adanya penembakan aktif di sekolah sekitar pukul 10:20 pagi, waktu setempat, dikutip dari NPR.
Petugas tiba di tempat kejadian dalam beberapa menit.
Pelaku langsung ditangkap di lokasi kejadian.
Penembakan massal ini bukan pertama kali terjadi di AS.
Tahun ini, telah terjadi 29 pembunuhan massal di AS.
Setidaknya 127 orang tewas dalam pembunuhan tersebut, yang didefinisikan sebagai insiden di mana empat orang atau lebih tewas dalam kurun waktu 24 jam.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Penembakan Massal di AS