TRIBUNNEWS.COM - Penembakan massal kembali terjadi di sekolah menengah atas di Georgia, Amerika Serikat (AS).
Seorang remaja berusia 14 tahun melepaskan tembakan di sebuah SMA di Georgia, AS pada Rabu (4/9/2024), pagi, waktu setempat.
Insiden ini menewaskan 4 orang yang merupakan 2 guru dan 2 siswa.
"Dua siswa dan dua guru tewas dalam penembakan di Sekolah Menengah Apalachee di Winder, Georgia, pada Rabu pagi," kata Biro Investigasi Georgia, dikutip dari ABC News.
Sedikitnya sembilan orang lainnya yaitu delapan siswa dan satu guru dibawa ke rumah sakit karena luka-luka.
Sementara pelaku ternyata merupakan siswa dari sekolah tersebut.
"Dua petugas sumber daya sekolah menemui si penembak dalam beberapa menit setelah laporan tentang tembakan keluar," kata Direktur Biro Investigasi Georgia, Chris Hosey, dikutip dari AP News.
Tersangka langsung menyerahkan diri dan ditahan.
Hosey mengatakan remaja itu akan didakwa dengan pembunuhan dan diadili sebagai orang dewasa.
Sebelumnya, remaja tersebut diwawancarai setelah FBI menerima informasi anonim pada bulan Mei 2023 tentang ancaman daring untuk melakukan penembakan di sekolah yang tidak disebutkan namanya.
FBI mempersempit ancaman dan merujuk kasus tersebut ke departemen sheriff di Jackson County, yang berbatasan dengan Barrow County.
Saat diwawancarai, ayah remaja tersebut mengatakan ada senjata berburu di rumah tersebut tetapi remaja itu tidak memiliki akses tanpa pengawasan.
Baca juga: Penembakan Massal di Bosnia, Tiga Guru Tewas Ditembak di Sekolah
Remaja itu juga membantah telah membuat ancaman daring.
Kantor sheriff memberi tahu sekolah setempat untuk terus memantau remaja tersebut, tetapi tidak ada alasan yang cukup untuk melakukan penangkapan atau tindakan tambahan.
Kronologi Kejadian
Menurut seorang siswa, Lyela Sayarath, tersangka penembak meninggalkan kelas di awal kelas Aljabar 1.
Ketika tersangka kembali mendekati akhir kelas, ia mengetuk pintu untuk masuk kembali.
Namun saat siswa lain akan membukakan pintu untuk tersangka, ia melihat tersangka membawa senjata.
Karena ia takut, maka pintu tidak segera dibukakan.
Akan tetapi, tersangka justru lari ke kelas sebelah dan melepaskan tembakan, dikutip dari CNN.
Setelah terdengar suara tembakan, para siswa bersembunyi di balik meja guru.
Lalu guru mulai membalik meja untuk mencoba menghalangi pintu kelas.
Tembakan itu juga membuat para siswa berlarian mencari tempat berlindung di ruang kelas mereka dan akhirnya ke stadion sepak bola.
Sementara itu, kantor sheriff menerima panggilan tentang adanya penembakan aktif di sekolah sekitar pukul 10:20 pagi, waktu setempat, dikutip dari NPR.
Petugas tiba di tempat kejadian dalam beberapa menit.
Pelaku langsung ditangkap di lokasi kejadian.
Penembakan massal ini bukan pertama kali terjadi di AS.
Tahun ini, telah terjadi 29 pembunuhan massal di AS.
Setidaknya 127 orang tewas dalam pembunuhan tersebut, yang didefinisikan sebagai insiden di mana empat orang atau lebih tewas dalam kurun waktu 24 jam.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Penembakan Massal di AS