News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Militer Israel Larang Menteri Palestina Kunjungi Jenin di Tengah Serangan Israel di Tepi Barat

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kendaraan militer Israel dikerahkan selama operasi pembongkaran rumah di desa Palestina Kafr Dan, sebelah barat Jenin di Tepi Barat yang diduduki, pada 3 September 2024. (Photo by Zain JAAFAR / AFP)

Militer Israel Larang Menteri Palestina Kunjungi Jenin di Tengah Serangan Israel di Tepi Barat

TRIBUNNEWS.COM- Militer Israel larang menteri Palestina kunjungi Jenin di tengah serangan di Tepi Barat

Tentara Israel melarang delegasi menteri Palestina mengunjungi kota Jenin pada hari Kamis di tengah operasi militer besar-besaran di Tepi Barat utara, kata otoritas Palestina, Anadolu Agency melaporkan.

“Delegasi tersebut dihalangi oleh tentara Israel untuk mencapai Jenin selama dua jam,” kata kantor media pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Delegasi tersebut termasuk juru bicara pemerintah, Mohammed Abu Al-Rub, Menteri Pemerintahan Daerah Sami Hijjawi, dan Menteri Pekerjaan Umum, Ahed Bseiso, menurut seorang reporter Anadolu .

Namun, Menteri Kesehatan, Majid Abu Ramadan berhasil memasuki kota tetapi dicegah oleh pasukan Israel untuk mencapai Rumah Sakit Pemerintah Jenin.

Gubernur Jenin, Kamal Abu Al-Rub, mengatakan Kamis pagi bahwa pasukan tentara Israel sedang mengepung gedung kotamadya tersebut.

“Pihak berwenang Israel berupaya mencegah menteri-menteri pemerintah Palestina mengadakan konferensi pers di dalam gedung pemerintahan daerah (Jenin),” kata Abu Al-Rub.

Tentara Israel melancarkan, pada tanggal 28 Agustus, operasi militer terbesarnya di Tepi Barat utara dalam dua dekade, menewaskan sedikitnya 39 warga Palestina dan menyebabkan kerusakan besar di daerah tersebut.

Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki saat Israel terus melancarkan serangan brutalnya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.800 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu.

Setidaknya 691 orang tewas dan lebih dari 5.700 orang terluka akibat tembakan Israel di Tepi Barat, menurut Kementerian Kesehatan.

Eskalasi ini menyusul pendapat penting Mahkamah Internasional pada 19 Juli yang menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina adalah melanggar hukum dan menuntut evakuasi semua pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini