Dalam salah satu foto, Tala melingkarkan lengannya di leher ayahnya di dekat kolam renang.
Dalam foto-foto lain, dia berdandan dengan gaun, ikat kepala, sweter Daisy Duck, dan seragam sekolahnya.
“Apa pun yang dia inginkan, saya akan memberikannya,” kata Abu Ajwa.
Impian Tala
Abu Ajwa mengatakan bahwa ia telah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga keselamatan keluarganya.
Tetapi ledakan serangan udara Israel membuat Tala takut di malam hari.
Ia berlari dan meringkuk dalam pelukannya.
“Ia bertanya kepada saya, ‘Mengapa kita hidup seperti ini dengan kematian dan martir?’ Dan saya mengatakan kepadanya, ‘ketika perang berakhir, kita akan bepergian ke luar dan Allah akan memberimu pahala,’” katanya.
Sehari sebelum Tala meninggal, Abu Ajwa mengatakan bahwa putrinya mengatakan bahwa ia bermimpi menjadi dokter gigi dan kembali bersekolah.
Tala juga punya satu keinginan untuk bulan September.
Ia ingin merayakan ulang tahun ke-5 adik laki-lakinya dan memberinya hadiah dan berkumpul bersama teman-teman untuk mengalihkan perhatian dari perang.
"Ia hanya seorang anak kecil yang bermain sepatu roda dengan anak-anak lain," kata ayahnya sambil menahan tangis.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 40.000 orang tewas akibat serangan Israel, sepertiganya adalah anak-anak.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)