Adapun Erdogan sudah lama berupaya menampilkan dirinya sebagai tokoh pelindung warga Palestina.
Erdogan ancam serbu Israel
Erdogan pernah mengancam akan menyerbu Israel. Ancaman itu disampaikan saat acara kampanye partainya pada hari Minggu, (28/7/2024).
"Kita harus menjadi sangat kuat sehingga Israel tidak bisa menyerang Palestina," kata Erdogan dikutip dari I24 News.
"Sama seperti kita memasuki Karabakh (Azerbaijan) dan seperti cara kita memasuki Libya, mungkin kita akan melakukan hal yang sama. Tak ada yang tidak bisa kita lakukan. Kita harus menjadi kuat."
Kemudian, dia mengkritik Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang berpidato di depan parlemen Amerika Serikat (AS) pada bulan Juli lalu. Erdogan menyebut Netanyahu sebagai penjahat perang.
Israel marah atas ancaman Erdogan. Bahkan, Israel memperingatkan Erdogan bisa mengalami nasib yang sama seperti mantan Presiden Irak, Saddam Hussein, yang mati digantung.
"Erdogan mengikuti jejak Saddam Hussein dengan mengancam akan menyerang Israel," kata Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, di media sosial X.
Baca juga: Aktivis Turki-AS Dibunuh IDF di Tepi Barat, Presiden Erdogan: Kami Minta Israel Bertanggung Jawab
"Dia harus mengingat apa yang terjadi di sana dan bagaimana hal itu berakhir.
Erdogan menjadi salah satu orang yang paling keras mengecam invasi Israel di Gaza.
Turki adalah anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Media Israel mengatakan hanya ada kemungkinan kecil Turki akan ikut campur dalam persoalan Israel-Hizbullah.
Adapun hubungan Israel dan Turki dilaporkan sempat membaik sebelum perang Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.
Namun, hubungan keduanya kembali memburuk. Pada bulan Mei lalu Turki menghentikan semua perdagangan dengan Israel.
(Tribunnews/Febri)