Tentara IDF menjelaskan bahwa konvoi tersebut tidak mengangkut vaksin polio, dan mengatakan bahwa informasi intelijen menunjukkan bahwa sejumlah “tersangka warga Palestina” berada dalam konvoi tersebut.
Sementara itu, juru bicara PBB mengatakan bahwa organisasi tersebut mengetahui adanya insiden yang melibatkan karyawan dan kendaraannya, dan menekankan bahwa prioritasnya adalah keselamatan dan keamanan karyawan organisasi tersebut.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza membenarkan bahwa konvoi yang dihentikan pasukan pendudukan itu sedang mengangkut obat-obatan vaksin polio ke Gaza utara.
PBB Desak Penyidikan Pembunuhan Aysenur Ezgi Eygi Seorang Aktivis AS oleh Israel
PBB menuntut 'penyelidikan independen' atas pembunuhan aktivis AS oleh Israel.
Pejabat AS hanya bereaksi setengah hati setelah pasukan Israel menembak mati Aysenur Ezgi Eygi dengan tembakan di kepala saat melakukan protes pada hari Jumat.
PBB telah menyerukan "penyelidikan penuh" atas pembunuhan warga negara AS oleh Israel di Tepi Barat yang diduduki selama protes terhadap pemukiman ilegal Yahudi, BBC melaporkan pada 7 September.
Pasukan Israel membunuh Aysenur Ezgi Eygi, 26, dengan tembakan di kepala saat dia mengambil bagian dalam protes mingguan hari Jumat di kota Beita dekat Nablus.
Menanggapi pembunuhan tersebut, Stéphane Dujarric, juru bicara sekretaris jenderal PBB, mengatakan: "Kami ingin melihat penyelidikan menyeluruh terhadap keadaan tersebut dan agar orang-orang dimintai pertanggungjawaban."
Warga sipil "harus dilindungi setiap saat," tambahnya.
AS juga menyerukan penyelidikan atas insiden tersebut. Sean Savett, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, mengatakan Washington "sangat terganggu oleh kematian tragis seorang warga negara Amerika."
"Kami telah menghubungi pemerintah Israel untuk meminta informasi lebih lanjut dan meminta penyelidikan atas insiden tersebut," kata Savett.
Middle East Eye mencatat bahwa pernyataan sejauh ini dari pejabat AS mengenai pembunuhan Eygi "sangat kontras" dengan pernyataan yang dikeluarkan setelah kematian Hersh Goldberg-Polin, seorang warga negara AS-Israel dan tentara Israel yang ditawan oleh Hamas pada 7 Oktober.
Jasad Goldberg-Polin ditemukan pada tanggal 1 September bersama dengan jasad lima tawanan Israel lainnya di Gaza. Israel mengklaim Hamas mengeksekusi keenam tawanan tersebut. Hamas mengatakan mereka dibunuh oleh serangan udara Israel.
Presiden AS Joe Biden mengatakan dia "hancur dan marah" atas kematian tersebut.