"Kami menyediakan makanan semampu kami, obat-obatan, layanan sosial, seperti dukungan psikososial untuk anak-anak."
4. Alasan Israel Menyerang Sekolah
Tak lama setelah serangan itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menerbitkan pernyataan yang mengonfirmasi serangan udara tersebut.
IDF mengklaim serangan itu ditujukan pada militan yang beroperasi di dalam pusat komando dan kendali Hamas di wilayah Nuseirat di Gaza tengah, di dalam kompleks yang sebelumnya berfungsi sebagai Sekolah Al Jaouni.
Deere mengatakan IDF mengetahui lokasi GPS setiap fasilitas UNRWA, yang diperbarui setiap hari, dan semua pergerakan dikoordinasikan dengan mereka.
5. Reaksi PBB
PBB langsung mengutuk serangan itu.
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengecam pembunuhan yang tak berujung dan tak berperikemanusiaan, hari demi hari.
"Staf, tempat, dan operasi kemanusiaan telah diabaikan secara terang-terangan dan terus-menerus sejak awal perang," tulisnya di X.
"Semakin lama impunitas berlaku, semakin tidak relevan hukum humaniter internasional dan Konvensi Jenewa."
Deere mengatakan hukum humaniter internasional jelas menyatakan bahwa korban sipil harus diminimalkan.
"Menghujani tempat perlindungan dengan ribuan orang di sana dengan serangan udara, menurut saya, sangat sulit untuk membenarkan hasilnya daripada niatnya."
Dalam unggahannya di X, UNRWA mengatakan:
Baca juga: Belgia Mengirimkan 511 Tenda ke Gaza, Diangkut dengan Pesawat Belgium Defence A400M
"Sungguh Tragis. Tidak ada yang aman di Gaza. Tidak ada yang selamat."
UNRWA menyerukan untuk melindungi infrastruktur sipil. "Mereka bukan target."
Sementara itu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengecam serangan itu.