Capres yang kerap membuat kontroversi itu mengatakan ingin menyudahi perang demi menyelamatkan nyawa.
Dia mengaku akan merundingkan kesepakatan damai dengan Rusia. Bahkan, dia pernah mengaku bisa menghentikan perang Rusia-Ukraina hanya dalam 24 jam apabila dia menjadi presiden.
Rusia marah
Rusia gusar setelah Harris mencatut nama Putin dalam debat capres melawan Trump.
Menurut juru bicara Kremlin, baik Harris maupun Trump adalah sosok yang agresif.
“Nama Putin digunakan sebagai salah satu alat untuk pertarungan politik dalam negeri Amerika,” ujar Peskov dikutip dari Russia Today.
“Kami tidak menyukainya sama sekali. Kami berharap mereka akan meninggalkan nama presiden kami.”
Sementara itu, juru bicara Menteri Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebut debat capres AS tidak relevan.
Zakharova mengatakan debat itu justru mengingatkannya kepada pertandingan gulat di kapal Titanic.
Adapun Putin pernah berkata bahwa Harris adalah capres AS kesukaannya karena dia punya “tawa yang menular”.
Kata Putin, seseorang yang punya semangat baik tidak akan menerapkan lebih banyak kebijakan anti-Rusia.
Peskov menolak mengonfirmasi apakah “dukungan” Putin kepada Harris itu memang serius atau guyonan saja seperti kata para komentator politik.
Rusia sudah berulang kali mengatakan tak punya kepentingan dalam pemilu di negara lain, termasuk AS. Negara terbesar di dunia itu akan menghormati apa pun keputusan para pemilih.
(Tribunnews/Febri)