Terkait kecelakaan helikopter Black Hawk tersebut, beberapa analis memberikan tanggapannya.
Mereka menyoroti hal tak biasa terkait penggunaan Black Hawk untuk mengevakuasi korban luka akibat perang.
Dikutip dari Palestine Chronicle, hal pertama yang disorot adalah Israel jarang menggunakan helikopter Black Hawk untuk mengangkut tentara yang terluka.
Kedua, tidak ada penjelasan rasional mengapa lebih dari sepuluh prajurit berada dalam helikopter yang sama hanya untuk mengangkut satu prajurit yang terluka.
Ketiga, penundaan yang lama dalam mencapai tempat jatuhnya helikopter, dan 'operasi rumit' yang menyusul 'insiden sulit' tersebut menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang hakikat misi sebenarnya, dan lokasi jatuhnya helikopter.
Menyusul kecelakaan tersebut, militer Israel menghentika penggunaan Black Hawk.
Baca juga: 30 Roket Al-Qassam Hantam Pangkalan Militer Israel, Targetkan Markas Besar Brigade Barat ke-300 IDF
Sebagai informasi, Black Hawk yang dikenal sebagai Yanshuf (burung hantu dalam bahasa Ibrani) di IAF, digunakan untuk misi transportasi rutin, serta menurunkan dan menjemput pasukan selama operasi militer.
Di tengah perang di Gaza, helikopter tersebut telah digunakan untuk evakuasi medis dari dalam Jalur Gaza, membawa hampir 2.000 tentara yang terluka ke rumah sakit di Israel.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)