Namun, intensitas dan jumlah korban tewas dari serangan terbaru ini tidak biasa.
Tidak ada komentar langsung dari militer Israel.
Israel telah melakukan ratusan serangan terhadap Suriah, tetapi jarang mengakui atau membahas operasi tersebut.
Serangan tersebut sering menargetkan pasukan Suriah atau kelompok yang didukung Iran.
Israel juga bertekad menghentikan kekuatan Iran di Suriah, terutama karena Suriah dianggap merupakan rute utama bagi Iran untuk mengirim senjata ke Hizbullah.
Serangan Israel menghantam beberapa daerah di Suriah tengah, merusak jalan raya di provinsi Hama dan memicu kebakaran, kata kantor berita pemerintah Suriah SANA.
Syrian Observatory for Human Rights, pemantau perang yang berbasis di Inggris, mengatakan 25 orang tewas, termasuk sedikitnya lima warga sipil.
Sedangkan yang lainnya adalah tentara Suriah dan anggota Hizbullah serta kelompok bersenjata lain yang terkait dengan Iran.
Satu serangan menargetkan pusat penelitian ilmiah di Masyaf, dan lokasi lain tempat milisi dan pakar Iran ditempatkan untuk mengembangkan senjata di Suriah, kata observatorium tersebut.
Dikatakan, pusat penelitian tersebut dilaporkan digunakan untuk mengembangkan senjata, termasuk rudal presisi jarak pendek dan menengah serta pesawat nirawak.
Menteri Kelistrikan Mohammad al-Zamel mengatakan serangan Israel telah menyebabkan kerusakan yang sangat signifikan pada infrastruktur air dan listrik.
Baca juga: Kerap Diserang Milisi Perlawanan, Pasukan Koalisi Amerika Ditarik Secara Bertahap dari Irak-Suriah
"Serangan brutal ini menargetkan sasaran sipil, dan para martir sebagian besar adalah warga sipil, begitu pula yang terluka," katanya.
Muhammad Sumaya, seorang petugas pemadam kebakaran dari Brigade Pemadam Kebakaran Hama, terluka ketika pecahan peluru dari salah satu serangan mengenai kakinya.
"Ketika serangan dimulai, kami berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menangani kebakaran dan berusaha memadamkannya," katanya saat dirawat di rumah sakit Masyaf pada hari Senin.