TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengevakuasi 97 pasien dan korban luka parah dari Jalur Gaza untuk menerima perawatan medis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) pada Kamis (12/9/2024).
WHO kemudian menyerukan sistem transfer medis yang teratur dan berkelanjutan untuk membantu ribuan orang yang membutuhkan perawatan.
Sehari sebelumnya, yakni pada Rabu (11/9/2024), Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan keterangan rinci mengenai evakuasi yang dilakukan di Gaza, di bawah serangan gencar Israel, Sewa Today News melaporkan.
"WHO, bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri UEA dan mitra, hari ini mengevakuasi 97 pasien sakit parah dan terluka serta 155 orang pendamping dari Gaza dalam evakuasi medis terbesar sejak Oktober 2023," katanya dalam sebuah pernyataan.
“Para pasien dipindahkan melalui Kerem Shalom ke Bandara Ramon di Israel untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Abu Dhabi guna mendapatkan perawatan khusus,” katanya.
Tedros menjelaskan, pasien tersebut terdiri atas 45 anak-anak dan 52 orang dewasa dengan berbagai penyakit, mulai dari kanker, kardiovaskular, kelainan bawaan, darah, hati, hingga trauma atau cedera.
Meskipun menghadapi tantangan operasional dan masalah keamanan yang berat, WHO dan mitranya memastikan pemindahan pasien dan pendirian fasilitas penerimaan di Rumah Sakit Eropa Gaza berlangsung aman.
“Operasi yang sangat rumit ini diselesaikan di bawah tekanan waktu yang sangat ketat untuk mendatangkan semua pasien,” kata Tedros.
Misi khusus tersebut, katanya, “dilakukan untuk memastikan 8 pasien dan 12 pendamping dipindahkan dari Kota Gaza ke Rumah Sakit Eropa Gaza tepat waktu untuk evakuasi, serta untuk mengirimkan 'bahan bakar' bagi vaksinasi polio yang sedang berlangsung.”
“Gaza membutuhkan koridor medis,” kata Richard Peeperkorn, perwakilan WHO untuk wilayah pendudukan Palestina kepada wartawan.
“Kami membutuhkan sistem yang lebih terorganisir dan berkelanjutan," jelasnya.
Baca juga: Puluhan Ribu Orang Terluka di Gaza Tak Terpenuhi Kebutuhan Rehabilitasi, WHO Bersuara
Ia menambahkan saat ini ada kurang lebih 10.000 orang di Gaza yang menunggu pemindahan medis.
Dikutip dari VOA News, WHO juga merilis laporan yang mengatakan seperempat dari mereka yang luka-luka dalam perang Gaza pada akhir Juli lalu.
"Diperkirakan (sebagian orang) mengalami cedera yang mengubah hidup mereka sehingga saat ini dan di tahun-tahun mendatang memerlukan layanan rehabilitasi," paparnya.