News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Bom Sekolah dengan Dalih Serang Hamas, Paus Fransiskus Kutuk Pembunuhan Anak-Anak Gaza

Penulis: Nuryanti
Editor: Yurika NendriNovianingsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paus Fransiskus saat menghadiri audiensi umum mingguan pada 1 Mei 2024 di aula Paulus-VI di Vatikan. Paus Fransiskus memberi kecaman setelah militer Israel mengebom beberapa sekolah di Gaza, anak-anak menjadi korban.

TRIBUNNEWS.COM - Paus Fransiskus mengutuk pembunuhan warga sipil, termasuk anak-anak, di Gaza.

Kepala Gereja Katolik Roma itu memberi kecaman setelah militer Israel mengebom beberapa sekolah dengan 'anggapan' menyerang pejuang Hamas.

"Ketika Anda melihat mayat anak-anak yang terbunuh, ketika Anda melihat bahwa, dengan anggapan bahwa ada gerilyawan di sana, sebuah sekolah dibom, ini mengerikan," kata Paus, Sabtu (14/9/2024), dikutip dari Al Jazeera.

"Ini mengerikan," tegas Paus Fransiskus.

Ia juga menyatakan keraguan bahwa baik Israel maupun Hamas tidak berusaha mengakhiri konflik.

“Saya menyesal harus mengatakan ini, tetapi saya tidak yakin mereka akan mengambil langkah-langkah untuk mencapai perdamaian,” ungkapnya.

Serangan Udara Israel Hantam Sekolah di Gaza

Serangan udara Israel di Gaza pada Rabu (11/9/2024) menghantam sekolah PBB yang menampung keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi serta dua rumah.

Serangan itu menewaskan sebanyak 34 orang, termasuk 19 wanita dan anak-anak, kata pejabat rumah sakit.

Seorang pejabat PBB mengatakan enam staf termasuk di antara yang tewas.

Serangan terhadap Sekolah Persiapan Anak Laki-laki al-Jaouni milik PBB di kamp pengungsi Nuseirat menewaskan sebanyak 14 orang, termasuk dua anak-anak dan seorang wanita, kata pejabat dari rumah sakit Awda dan Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa.

Sebanyak 18 orang lainnya terluka, kata mereka.

Baca juga: WHO Sebut Program Vaksinasi Polio di Gaza Sukses, 560 Ribu Anak Diimunisasi saat Gencatan Sementara

Militer Israel mengatakan bahwa mereka menargetkan militan Hamas yang merencanakan serangan dari dalam sekolah.

Namun, klaim tersebut tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Sekolah-sekolah di Gaza dipenuhi puluhan ribu warga Palestina yang terusir dari rumah mereka akibat serangan Israel dan perintah evakuasi.

Sekolah al-Jaouni, salah satu dari banyak sekolah di Gaza yang dikelola oleh badan PBB untuk Palestina (UNRWA), telah menjadi sasaran beberapa serangan selama perang.

UNRWA mengatakan enam staf yang membantu para pengungsi, termasuk manajer tempat penampungan, tewas.

“Staf, tempat, dan operasi kemanusiaan telah diabaikan secara terang-terangan dan terus-menerus sejak awal perang,” kata Direktur UNRWA, Philippe Lazzarini, seperti diberitakan ABC News.

Israel sering mengebom sekolah-sekolah, dengan mengatakan sekolah-sekolah tersebut digunakan oleh militan Hamas.

Israel menyalahkan Hamas atas jatuhnya korban sipil akibat serangan-serangannya, dengan mengatakan bahwa para pejuangnya bermarkas dan beroperasi di lingkungan permukiman padat.

Lebih dari 90 persen bangunan sekolah di Gaza rusak parah atau sebagian akibat serangan, dan lebih dari separuh sekolah yang menampung orang-orang terlantar terkena dampak.

Jumlah itu menurut survei pada bulan Juli oleh Education Cluster, kumpulan kelompok bantuan yang dipimpin oleh UNICEF dan Save the Children.

Baca juga: Bantah Klaim Israel, PBB: Tidak Ada Bukti Keterlibatan Hamas di Sekolah Penampungan UNRWA Gaza

Warga Palestina memeriksa sekolah Al-Jawni (Jaouni) setelah serangan udara Israel menghantam lokasi tersebut, di Nuseirat, Jalur Gaza tengah, pada 11 September 2024. (AFP/EYAD BABA)

Update Perang Israel-Hamas

Militer Israel terus menggempur Gaza, menewaskan beberapa warga Palestina dalam serangan di Kota Gaza dan Khan Younis, sehari setelah sedikitnya 19 orang tewas dalam serangan di seluruh Jalur Gaza.

Tahap pertama program vaksinasi polio yang dipimpin PBB telah resmi berakhir.

Sekitar 560.000 anak telah menerima dosis pertama mereka selama 12 hari.

Sekjen PBB mengatakan kepada Al Jazeera bahwa AS harus menekan Israel untuk mengakhiri perang yang menghancurkan di Gaza, tetapi mengakui, “Saya cukup tahu kehidupan politik Amerika untuk tahu bahwa itu tidak akan terjadi”.

Seorang warga Palestina tewas dan enam lainnya terluka akibat penembakan Israel terhadap sebuah tenda pengungsi di daerah al-Mawasi, sebelah barat Khan Younis.

Penembakan tersebut juga menyebabkan kebakaran di beberapa tenda.

Baca juga: WHO Evakuasi 97 Pasien dari Jalur Gaza ke Abu Dhabi untuk Perawatan Medis

Dua orang tewas dalam serangan Israel yang menargetkan sebuah rumah di sebelah barat laut kamp Nuseirat di Gaza bagian tengah.

Serangan itu mengakibatkan sejumlah anak terluka.

Di Gaza utara, banyak orang terluka setelah pasukan Israel menyerang sebuah taman kanak-kanak di kamp Jabalia. Penembakan tersebut menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan.

Direktur jenderal Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan kepada Al Jazeera bahwa 83 persen pasokan medis untuk rumah sakit di Gaza tidak tersedia, dan 60 persen stok obat-obatan penting telah habis sepenuhnya.

Petugas pertahanan sipil menemukan sejumlah mayat setelah pasukan Israel menyerang rumah keluarga Bustan di sebelah timur Kota Gaza.

Kantor berita Wafa melaporkan bahwa enam orang, termasuk tiga anak-anak dan seorang wanita, tewas dalam serangan itu.

Setidaknya 41.182 orang tewas dan 95.280 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.

Di Israel, jumlah korban tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober sedikitnya 1.139 orang, sementara lebih dari 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini