TRIBUNNEWS.COM - Peringatan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang konsekuensi serangan potensial ke wilayah terdalam negaranya diharapkan sampai dengan jelas kepada penerimanya.
Penerima dalam hal ini adalah Ukraina dan negara sekutunya yang mendukung untuk memerangi Rusia.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan hal ini pada Jumat (13/9/2024).
"Pernyataan yang dibuat Putin kemarin sangat penting. Pernyataan itu sangat jelas, tegas, dan tidak memungkinkan adanya interpretasi alternatif," tegasnya, dikutip dari Yeni Safak.
Putin telah memperingatkan bahwa membiarkan Ukraina menyerang jauh ke wilayah Rusia dengan senjata yang dipasok Barat akan berarti keterlibatan langsung NATO, AS, dan negara-negara Eropa dalam konflik tersebut.
Tambahnya, perlakukan sekutu Barat itu berarti negara-negara ini sedang berperang dengan Rusia.
Dalam skenario seperti itu, kata Putin, Rusia akan mengambil tindakan yang tepat berdasarkan ancaman baru yang akan dihadapinya.
Pernyataan presiden tersebut muncul setelah Inggris dilaporkan setuju untuk membiarkan Ukraina menggunakan rudal Storm Shadow yang dipasok Inggris untuk serangan jarak jauh jauh ke wilayah Rusia.
The Guardian melaporkan pada hari Kamis, mengutip pejabat Inggris yang tidak disebutkan namanya, bahwa perubahan kebijakan yang signifikan ini dilakukan secara tertutup, meskipun tidak ada pengumuman publik resmi yang diharapkan.
Ketika ditanya tentang saran Putin untuk membatasi ekspor titanium dan nikel, juru bicara Kremlin mengklarifikasi bahwa hal itu tidak ada hubungannya dengan pasokan senjata Barat ke Ukraina.
"Masalah-masalah ini tidak saling terkait. Usulan tersebut lebih terkait dengan masalah yang lebih luas, yaitu pembatasan perdagangan ilegal dan upaya berulang untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap negara kami," jelas Peskov.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-934: Joe Biden Abaikan Ancaman Putin soal NATO Dianggap Ikut Perang
Pada 11 September, presiden Rusia mengarahkan pemerintah untuk mempertimbangkan kemungkinan pembatasan pasokan beberapa bahan baku strategis ke pasar luar negeri, seperti uranium, titanium, atau nikel.
Perang Hari ke-934
Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-934 pada Sabtu (14/9/2024).
Pada pagi hari ini, Rusia menyerang Kharkiv dengan KAB dan merusak sebuah koperasi bengkel.
Angkatan udara Ukraina sebelumnya mengatakan ledakan terdengar di Kharkiv pada pukul 01.51 waktu setempat.
Informasi tentang korban dan kerusakan sedang diklarifikasi.
Sebelumnya, Angkatan udara Ukraina juga memperingatkan adanya drone Rusia yang bergerak menuju Kyiv.
Pada 02.21 waktu setempat, Walikota Kyiv mengatakan puing-puing UAV jatuh di wilayah perusahaan utilitas di distrik Obolonsky.
Pada pukul 02.58 waktu setempat, ledakan kembali terdengar di Kyiv.
Pada pukul 03.19 waktu setempat, Pemerintah Negara Daerah Kyiv melaporkan sistem pertahanan udara bekerja di wilayah tersebut, menurut laporan 24TV.
PM Inggris Temui Joe Biden, Bahas soal Izin untuk Ukraina Pakai Senjatanya di Rusia
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, dan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, membahas kemungkinan Ukraina menembakkan rudal jarak jauh yang dipasok Barat ke Rusia, namun tidak memberikan pengumuman resmi apa pun.
"Kami telah melakukan diskusi luas tentang strategi dengan presiden AS, tetapi itu bukan sekadar pertemuan tentang kemampuan tertentu," kata Keir Starmer kepada wartawan di Gedung Putih, Jumat (13/9/2024).
Baca juga: Zelensky Sebut Rusia Kerahkan Hingga 70.000 Pasukan Untuk Rebut Kursk
Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengancam hal itu akan berarti NATO ikut berperang.
Joe Biden Menepis Ancaman Putin
Joe Biden menanggapi ancaman Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang mengatakan NATO akan dianggap terlibat perang dengan Rusia jika mengizinkan Ukraina menggunakan senjatanya untuk menyerang wilayah Rusia.
"Kami tidak menerima ancaman (Putin) bahwa Ukraina menggunakan rudal Storm Shadows terhadap Rusia sama saja dengan NATO berperang dengan Moskow," kata Joe Biden menepis ancaman Putin, seperti dilaporkan Dan Sabbagh di Washington.
"Saya tidak terlalu memikirkan Vladimir Putin," kata Joe Biden.
Rusia Ancam NATO jika Izinkan Ukraina Pakai Senjata di Wilayahnya
Duta besar Rusia untuk PBB mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada Jumat kemarin, pelonggaran pembatasan serangan rudal akan menandai eskalasi ke perang langsung antara Rusia dan NATO.
Pejabat Washington menuduh Putin mencoba menakut-nakuti negara-negara NATO agar tidak mendukung Ukraina.
"Saya tidak akan terlalu mementingkan pernyataan terbaru dari Presiden Putin. Pernyataan itu justru menunjukkan situasi sulit yang dialami Rusia di garis depan," kata Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk.
Zelensky: Invasi di Kursk Berhasil Hambat Pergerakan Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan serangan Ukraina ke wilayah perbatasan Rusia di Kursk telah menghasilkan hasil yang diinginkan untuk memperlambat kemajuan Rusia di front lain di timur Ukraina.
Ia mengatakan upaya Rusia belum dapat memukul mundur pasukan Ukraina di Kursk.
Zelensky mengatakan Rusia memiliki sekitar 40.000 tentara di front Kursk.
“Sejauh ini kami belum melihat keberhasilan (Rusia) yang serius,” kata Zelensky, Jumat, seperti diberitakan The Guardian.
Kementerian Pertahanan Rusia kemarin mengklaim pasukannya telah merebut kembali 10 desa dari 100 desa yang telah diduduki Ukraina.
49 Tawanan Perang Dipulangkan ke Ukraina
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan 49 tawanan perang Ukraina telah dipulangkan dari Rusia.
Sementara media Prancis, Agence France-Presse (AFP), melaporkan kelompok tawanan tersebut disambut di perbatasan dengan Belarus.
Presiden Ukraina tidak menjelaskan apakah itu merupakan bagian dari pertukaran dengan Rusia, seperti yang biasa terjadi, tetapi wartawan AFP sebelumnya melihat tawanan perang Rusia dinaikkan ke bus di dekat perbatasan.
Rumania akan Latih Pilot F-16 Ukraina
kementerian Pertahanan Rumania mengatakan mereka mulai melatih kelompok pertama pilot F-16 Ukraina minggu ini.
"Empat pilot pertama telah memulai pelatihan teoritis mereka, dengan pelatihan praktis menyusul menjelang akhir tahun," kata juru bicara kementerian itu kepada AFP.
AS Beri Sanksi Baru ke Rusia
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan AS telah memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia atas perannya dalam merusak demokrasi.
"Tindakan yang kami ungkapkan hari ini dan tindakan yang kami ungkapkan minggu lalu tidak mencakup keseluruhan upaya Rusia untuk merusak demokrasi," kata Antony Blinken.
Zelensky akan 'Laporan' ke Joe Biden soal Rencana Akhiri Perang
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan dia akan bertemu Joe Biden bulan ini untuk menyampaikan rencana kemenangannya tentang cara mengakhiri perang dengan Rusia.
Pemimpin Ukraina itu tidak memberikan perincian tentang cara mengakhiri pertempuran dengan Rusia.
Ia hanya mengatakan usulannya akan melibatkan sistem solusi yang saling terkait yang akan memberi Ukraina kekuatan yang cukup untuk membawa perang ini ke jalur perdamaian.
Jerman Ogah Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengatakan dia tidak akan mengirim rudal jelajah jarak jauh 'Taurus' yang diminta oleh Ukraina.
“Jerman telah membuat keputusan yang jelas tentang apa yang akan kami lakukan dan apa yang tidak akan kami lakukan. Keputusan ini tidak akan berubah," kata Olaf Scholz, Jumat.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Yunita Rahmayanti)