News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Ngamuk setelah Houthi Tembakkan Rudal Hipersonik ke Israel: Yaman akan Bayar Mahal

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengancam akan membalas Houthi Yaman atas peluncuran rudal balistik ke Tel Aviv pada Minggu (15/9/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengancam akan membalas kelompok Ansar Allah Houthi atas peluncuran rudal hipersonik di kota Jaffa atau Tel Aviv pada Minggu (15/9/2024) waktu fajar.

“Israel akan menanggapi dengan keras serangan yang menargetkan wilayah kami. Houthi akan membayar harga yang mahal setelah meluncurkan rudal dari Yaman ke Israel pagi ini," kata Netanyahu dalam pertemuan, Minggu.

Netanyahu kemudian mengingatkan Houthi dengan serangan balasan Israel di Yaman pada Juli lalu setelah Houthi meluncurkan pesawat tak berawak yang meledak di Tel Aviv dan membunuh satu orang pada 19 Juli 2024 dini hari.

"Jika ada yang perlu diingatkan tentang masalah ini, silakan kunjungi pelabuhan Hodeidah (di Yaman). Siapa pun yang menyerang kami tidak akan lolos dari hukuman kami," ujarnya.

Media Israel, Channel 14, mengindikasikan penyelidikan awal di Angkatan Udara Israel menunjukkan semua rudal pencegat yang diluncurkan oleh pertahanan udara Israel gagal mencegat rudal Houthi yang diluncurkan dari Yaman.

Houthi mengakui telah menembakkan rudal balistik hipersonik baru ke sasaran militer di Tel Aviv, beberapa jam setelah tentara Israel mengumumkan sebuah rudal jatuh di area terbuka di Tel Aviv.

“Kekuatan rudal di angkatan bersenjata Yaman melakukan operasi militer kualitatif, yang melaluinya mereka menargetkan sasaran militer musuh Israel di wilayah Jaffa (Tel Aviv) di Palestina yang diduduki,” kata juru bicara Angkatan Bersenjata Houthi, Yahya Saree, Minggu.

"Operasi itu dilakukan dengan rudal balistik hipersonik baru yang berhasil mencapai tujuannya tetapi pertahanan musuh gagal mencegat dan menghadangnya. Rudal itu menempuh jarak yang diperkirakan 2.040 kilometer dalam waktu 11 setengah menit," lanjutnya, dikutip dari Al Araby.

Sejak 19 November 2023, Houthi menargetkan kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya di Jalur Gaza.

Houthi mengatakan mereka tidak akan menghentikan serangannya di Laut Merah sampai berakhirnya agresi Israel di Jalur Gaza, pencabutan pengepungan di Jalur Gaza, dan masuknya bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina.

Sementara itu sekutu Israel, AS, bersama Inggris membentuk koalisi Laut Merah untuk menyerang wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman dan menekan Houthi agar berhenti menyerang kapal-kapal terkait Israel di kawasan itu.

Baca juga: Houthi Akui Luncurkan Rudal Balistik Baru ke Israel, Tempuh Perjalanan 11 Menit dari Yaman

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.206 jiwa dan 95.337 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (16/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Palestinian News Networks.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini