Israel Gali Parit di Sepanjang Perbatasan Yordania, Khawatir Infiltrasi Orang-orang Bersenjata
TRIBUNNEWS.COM- Tentara Israel gali 'parit keamanan' di sepanjang perbatasan Yordania.
Israel khawatir akan adanya 'infiltrasi orang-orang bersenjata' yang memasuki Israel untuk melakukan serangan perlawanan.
Tentara Israel sedang menggali parit di sepanjang perbatasan dengan Yordania, Israel Hayom melaporkan pada 16 September, diduga untuk mencegah kelompok bersenjata melintasi perbatasan ke Israel.
Parit sedang digali di bagian utara dan selatan wilayah Wadi Araba dekat kota Eilat di Israel dan kota Aqaba di Yordania.
“Tentara mengakui bahwa langkah ini bukanlah solusi akhir, tetapi ini akan secara signifikan menunda infiltrasi orang-orang bersenjata,” kata surat kabar itu.
Tidak ada komentar dari tentara Israel mengenai laporan tersebut.
Laporan itu muncul seminggu setelah tiga petugas keamanan Israel ditembak dan dibunuh oleh seorang pria Yordania, Maher Jazi, di Jembatan Allenby (Al-Karameh) yang menjadi titik perlintasan perbatasan antara Yordania dan Tepi Barat yang diduduki.
Jazi, seorang pengemudi truk dari Yordania, tiba di terminal dan melepaskan tembakan ke arah petugas keamanan dari jarak dekat, menembak kepala mereka, sebelum ia sendiri ditembak dan dibunuh oleh petugas keamanan perbatasan.
Layanan ambulans Magen David Adom tiba di tempat kejadian dan merawat ketiga penjaga, yang semuanya berusia sekitar 50 tahun, sebelum menyatakan kematian mereka.
Israel Hayom melaporkan bahwa penyelidikan awal terhadap keadaan serangan tersebut menunjukkan bahwa Jazi datang dari sisi Yordania dan menyembunyikan senapan Kalashnikov di kendaraannya.
Dia mengeluarkan senjata dan menembaki pekerja Israel setelah mencapai area bongkar muat bersama, tetapi sebelum pemeriksaan keamanan dilakukan.
Pada bulan April, penyelidikan oleh New York Times (NYT) mengatakan Iran telah melakukan operasi penyelundupan rahasia selama setidaknya dua tahun untuk menyediakan senjata dan amunisi bagi perlawanan Palestina di Tepi Barat yang diduduki untuk menghadapi pasukan pendudukan Israel.
Senjata yang dikirim Iran ke Tepi Barat sebagian besar terdiri dari pistol dan senapan serbu, sementara operasinya bergantung pada bantuan faksi perlawanan, geng lokal, dan penyelundup Badui.