Surat Kabar Israel: Ben-Gvir Minta Agar Orang Yahudi Diizinkan Beribadah di Masjid Al-Aqsa
TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Ibrani Yedioth Ahronoth melaporkan kalau Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir kembali membuat manuver kontroversial yang membuat konflik dan perang yang tengah dijalani Israel akan semakin besar.
Laporan tersebut menyatakan, Ben Gvir akan hadir dalam rapat konsultasi keamanan pada Selasa (17/9/2024) dan meminta agar orang Yahudi diizinkan untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa.
Baca juga: PBB, Saudi, Yordania, Qatar Kecam Ben Gvir yang Mau Bangun Tempat Ibadah Yahudi di Masjid Al Aqsa
Surat kabar tersebut mengindikasikan bahwa permintaan menteri ekstremis Zionis itu tetap dia lontarkan meskipun dia mengetahui sebelumnya tentang penolakan Netanyahu.
Seperti diketahui, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memberikan peringatan terhadap menteri-menterinya soal Al-Aqsa.
Dalam pertemuan dengan Kabinet Keamanan Israel pada Minggu (8/9/2024) lalu, Netanyahu menyinggung soal kunjungan rutin menteri Israel ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Dikutip dari Anadolu Ajansi, Netanyahu menegaskan tidak akan ada perubahan pada status quo di kompleks Al-Aqsa.
Ia juga memperingatkan menteri-menterinya untuk tidak ke Masjid Al-Aqsa tanpa persetujuannya lebih dulu.
Netanyahu mengatakan, menteri Israel harus mengoordinasikan kunjungan apapun ke Masjid Al-Aqsa dengannya.
"Perdana Menteri (Netanyahu) mengulangi arahannya agar para menteri tidak pergi ke Temple Mount (sebutan Yahudi untuk Al-Aqsa) tanpa persetujuannya terlebih dahulu melalui sekretaris militernya," bunyi pernyataan kantor Netanyahu, dilansir The Times of Israel.
Diketahui, pernyataan Netanyahu itu dikeluarkan beberapa jam setelah MK Yitzhak Kroizer dari partai sayap kanan, Otzma Yehudit, mengunjungi Masjid Al-Aqsa.
Sebelumnya, polisi Israel juga telah mengizinkan orang Yahudi berdoa di sana.
Hal itu melanggar kebijakan selama puluhan tahun di bawah status quo yang tidak tertulis, di mana orang Yahudi diizinkan berkunjung di waktu-waktu tertentu dengan berbagai pembatasan, tapi tak boleh berdoa.
Jumlah pengunjung Yahudi telah membengkak selama beberapa tahun terakhir dan pihak berwenang Israel diam-diam mengizinkan orang Yahudi berdoa.