Pada bulan Januari, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebuah drone telah jatuh di wilayah Saratov dengan dua drone ditembak jatuh di atas Pangkalan Udara Engels-2.
Perlu diketahui, pesawat pembom strategis Rusia Tu-95 dan Tu-160 mampu melakukan serangan nuklir dan konvensional jarak jauh.
Bomber ini telah berulang kali digunakan oleh militer Rusia untuk meluncurkan serangan rudal ke Ukraina.
Mengenal Tu-95
Tupolev Tu-95 adalah pesawat penembak bom strategis dengan 4 mesin turboprop dilengkapi platform rudal.
Pertama diterbangkan pada tahun 1952.
Tu-95 mulai digunakan Uni Soviet pada tahun 1956 dan diperkirakan dapat digunakan Angkatan Udara Rusia sampai setidaknya 2040.
Sebuah perkembangan pesawat bomber angkatan laut dinamakan Tu-142, sedangkan perkembangan pesawat penumpang disebut Tu-114.
Pesawat ini memiliki empat mesin Kuznetsov NK-12 dengan baling-baling kontra-berputar. Ini adalah satu-satunya pembom strategis bertenaga baling-baling yang masih digunakan operasional hari ini.
Tu-95 adalah salah satu pesawat militer yang paling keras, terutama karena ujung bilah baling-balingnya bergerak lebih cepat daripada kecepatan suara.
Sayap ke belakang yang khas dipasang pada sudut 35 derajat.
Tu-95 terbilang unik sebagai pesawat yang digerakkan baling-baling dengan sayap menyapu yang telah dibangun dalam jumlah besar. Mengenal Tu-160
Tupolev Tu-160 - Beliey Lebed atau Angsa Putih adalah pesawat pembom supersonik sayap rendah (low wing) dengan sayap sweep variabel yang dirancang oleh Tupolev pada tahun 1980.
Pesawat ini dioperasikan oleh Angkatan Udara Rusia, dengan jumlah pesawat sebanyak 16 unit.
Pesawat ini merupakan yang terbesar dalam sejarah penerbangan militer, untuk kategori pesawat supersonik dan pesawat dengan sayap geometri variabel.