Hizbullah berjanji pada tanggal 18 September bahwa operasinya melawan Israel akan terus berlanjut seperti biasa, menegaskan kembali janjinya untuk menanggapi serangan teror Israel skala besar terhadap Lebanon dalam sebuah pernyataan pada tanggal 18 September.
Perlawanan Lebanon akan "melanjutkan hari ini, seperti pada hari-hari sebelumnya, operasi yang diberkahi untuk mendukung Gaza, rakyatnya, dan perlawanannya, dan untuk membela Lebanon, rakyatnya, dan kedaulatannya," bunyi pernyataan Hizbullah.
“Jalan ini terus berlanjut dan terpisah dari perhitungan sulit yang harus ditunggu oleh musuh kriminal setelah pembantaiannya pada hari Selasa yang dilakukannya terhadap rakyat kita, keluarga kita, dan Mujahidin kita di Lebanon. Ini adalah perhitungan lain yang akan datang, Insya Allah,” tambahnya. “Apa yang terjadi kemarin akan meningkatkan tekad dan tekad kita untuk terus berada di jalan jihad dan perlawanan.”
Pager mulai meledak pada pukul 3:30 siang tanggal 17 September di berbagai wilayah di Lebanon, termasuk pinggiran selatan Beirut, wilayah selatan negara itu, dan lembah Beqaa di bagian timur. Sepuluh orang tewas, termasuk seorang gadis berusia 10 tahun dan seorang anak laki-laki, dan lebih dari 2.700 orang terluka .
Di antara mereka yang tewas adalah Mohammad Mahdi Ali Ammar, putra anggota parlemen Hizbullah Ali Ammar. Duta besar Iran di Lebanon, Mojtaba Amani, terluka.
Israel akan menerima "hukuman yang adil atas agresi yang berdosa ini," kata Hizbullah dalam salah satu pernyataan awalnya pada hari Selasa.
SUMBER: THE CRADLE