TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Nama seorang pebisnis wanita asal Inggris dikait-kaitkan dengan pembuat pager yang meledak massal di Lebanon.
Selain pager, walkie-talkie yang meledak juga membuat geger warga Lebanon.
Sebagai pembalasan, Hizbullah melancarkan serangan ke wilayah pendudukan Israel.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Sosok Wanita Dituduh Pembuat Pager yang Meledak di Lebanon, Mengaku Hanya Perantara
Nama seorang pebisnis wanita asal Inggris, Cristiana Barsony-Arcidiacono, dituduh sebagai pembuat pager yang meledak di Lebanon.
Diberitakan sebelumnya pada hari Selasa (17/9/2024), ribuan pager atau penyantera yang biasa dipakai militan Hizbullah untuk berkomunikasi, meledak serentak di lokasi yang berbeda-beda.
Dalam foto yang beredar, terlihat brand dari pager tersebut, yakni Gold Apollo, perusahaan asal Taiwan.
Namun, Gold Apollo mengatakan pihaknya tidak membuat pager yang meledak itu.
Pernyataan tersebut diumumkan langsung oleh pendiri perusahaan, Hsu Ching-Kuang kepada wartawan, dilansir Reuters.
2. Terbukti Miskin Taktik? Rusia Tiru Strategi Ukraina Gunakan FPV Pencegat Berkecepatan Tinggi
Rusia tampaknya bakal meniru taktik Angkatan Pertahanan Ukraina menggunakan FPV pencegat.
Taktik yang dimaksud adalah menggunakan helikopter kecil yang dioperasikan dari jarak jauh (drone FPV) untuk melawan kendaraan udara pengintaian nirawak khusus.
Dugaan tersebut semakin bulat lantaran FPV Rusia semakin sering terlihat selama beberapa bulan terakhir.
Pasukan Ukraina pun sering kali memergoki aksi militer Rusia di wilayah mereka.
Diberitakan Defence Express, untuk pertama kalinya terbukti operator drone Rusia juga menggunakan metode serupa.
Dalam rekaman tersebut, sebuah pesawat nirawak FPV Rusia mendekati sebuah pesawat nirawak Furia milik Ukraina dan menjatuhkannya dengan cara menabraknya dengan kecepatan tinggi.
Tidak seperti banyak penjatuhan pesawat nirawak yang pernah terlihat sebelumnya dari pihak Ukraina, FPV tersebut tidak menghancurkan atau meledakkan target.
3. Hizbullah Mengganas, Bombardir Galilea Pakai Rudal, Tentara Israel Tewas, Pemukim Yahudi Luka Parah
Kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah dilaporkan kembali melancarkan serangan balasan ke wilayah pendudukan Utara Israel pasca-ledakan massal perangkat komunikasi di Lebanon.
Dalam serangan balasan Hizbullah, Kamis (14/9/2024), media Israel melaporkan bahwa seorang tentara Israel (IDF) tewas dan sejumlah lainnya terluka di dekat Tel Hai di Galilea Atas, akibat dua proyektil roket yang ditembakkan dari Lebanon selatan.
Dua rudal terpantau menghantam situs Israel di Galilea Atas tanpa bisa dicegat, tulis laporan Khaberni, Kamis.
Baca juga: Pimpinan Hizbullah Kecam Serangan Israel dengan Ledakan Pager, Jet Tempur Israel Terbang di Beirut
Galilea adalah wilayah geografis yang terletak di ujung utara Palestina yang diduduki.
"Galilea mempunyai kepentingan geopolitik dan keamanan sebagai wilayah perbatasan yang terletak di garis permanen keterlibatan pasukan pendudukan Israel dengan gerakan perlawanan Palestina dan Hizbullah Lebanon," tulis laporan itu.
4. Walkie Talkie-nya Dipakai Israel untuk Ledakan Lebanon, ICOM dan Pemerintah Jepang Gelar Investigasi
Nama perusahaan pembuat perangkat radio Jepang, Icom Inc. tengah menjadi sorotan dunia.
Hal ini terjadi setelah perangkat walkie-talkie produksinya viral digunakan Israel untuk melakukan serangan di Lebanon.
Kabar tersebut viral setelah gambar dari walkie-talkie yang meledak tersebut menunjukkan label dengan tulisan “ICOM” dan “made in Japan.”
Menanggapi kabar tersebut, pada hari Kamis (19/9/2024) Icom mengaku tengah melakukan investigasi mengenai perangkat radio dua arah mereka yang digunakan sebagai senjata Israel di Lebanon.
“Pagi ini, media dunia melaporkan bahwa perangkat radio dua arah dengan logo Icom telah meledak di Lebanon,” kata perusahaan dalam pernyataannya.
Guna mengetahui lebih lanjut terkait penggunaan produk mereka sebagai alat perang, Icom mengaku info lebih lanjut akan dibagikan melalui saluran media ofisial mereka.
(Tribunnews.com)