News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Hizbullah Berduka, Komandan Militer Tertingginya, Ibrahim Aqil, Mati Syahid Diserang Israel

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komandan Militer Tertinggi Hizbullah, Ibrahim Aqil, tewas diserang Israel dalam perjalanan menuju Yerusalem, Jumat (20/9/2024).

Surat kabar Yedioth Ahronoth mengatakan, Gallant menyampaikan situasi tersebut selama pertemuan dengan pejabat senior militer dan keamanan, termasuk Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Herzi Halevi, Kamis (19/9/2024) malam.

"Dalam fase baru perang ini, ada peluang bagus, tapi juga risiko yang signifikan," kata dia.

"Kami telah melakukan serangkaian diskusi penting dalam beberapa hari terakhir. Sebagai hasilnya, operasi militer di sepanjang perbatasan utara (dengan Lebanon) akan terus berlanjut," sambung Gallant.

Lebih lanjut, Gallant menyebut, Hizbullah "merasa sedang dianiaya dan serangkaian tindakan militer akan terus berlanjut."

Ia menjelaskan, tujuan Israel adalah untuk memulangkan penduduk di wilayah utara ke rumah mereka dengan aman, dan seiring berjalannya waktu, Hizbullah akan membayar "harga yang semakin mahal."

Baca juga: Iran Pastikan Proksinya Akan Balaskan Dendam Hizbullah dan Hamas: Kita Saksikan Kehancuran Israel

"Kita berada di awal babak baru perang, perang ini membutuhkan keberanian, tekad, dan kegigihan," pungkasnya.

Sebelumnya, militer Israel pada Selasa, memperingatkan warganya untuk berhati-hati.

"Kepala Staf Umum, Herzi Halevi, mengadakan penilaian situasi malam ini (Selasa), dengan partisipasi Forum Staf Umum, dengan fokus pada kesiapan dalam penyerangan dan pertahanan di semua arena," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.

"Saat ini tidak ada perubahan pada pedoman pertahanan Komando Front Dalam Negeri."

"Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan siaga, dan setiap perubahan kebijakan akan segera diperbarui," lanjut pernyataan itu.

Setidaknya, 37 orang tewas dan lebih dari 3.000 lainnya terluka pada Selasa dan Rabu dalam ledakan yang menargetkan ribuan perangkat komunikasi nirkabel di seluruh negeri.  

Hizbullah menyebut Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas ledakan tersebut dan bersumpah akan melakukan "balasan yang adil dari pihak yang tak terduga" terhadap Tel Aviv.

Meski Israel belum memberikan komentar secara langsung, Penasihat dekat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Topas Luk, mengisyaratkan Tel Aviv berada di balik insiden itu.

Hal tersebut ia sampaikan di sebuah postingan di X pada Selasa pagi, namun segera dihapus.

Menurut situs berita Israel, Walla, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyetujui ledakan pager di Lebanon selama konsultasi keamanan dengan menteri senior dan kepala intelijen awal minggu ini.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini