"Semua pemimpin yang terbunuh dalam serangan Dahiya berasal dari pasukan Al-Radwan, dan misi mereka adalah untuk melatih, mempersenjatai, dan mempersiapkan diri," kata sumber tersebut, seperti diberitakan Al Arabiya.
16 Anggota Pasukan Radwan Hizbullah yang Tewas:
- Ibrahim Aqeel
- Ahmed Mahmoud Wehbe
- Mahmoud Yassin
- Samer Halawi
- Hassan Madi
- Mohammed Reda
- Mohamed Al-Attar
- Ahmed Deeb
- Abdullah Hegazy
- Arif Al-Raz
- Hassan Hussein
- Abbas Maslamani
- Hussein Hadraj
- Hassan Abdel Sater
- Mahdi Jammoul
- Jihad Khanafer.
Hizbullah bergabung dalam perlawanan sejak 8 Oktober 2023 dengan menyerang sasaran militer Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.
Hizbullah bersumpah tidak akan menghentikan serangannya sampai Israel menghentikan agresinya di Jalur Gaza, mencabut pengepungan di Jalur Gaza, hingga menjamin masuknya bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina.
Baca juga: Israel Klaim Bunuh 6 dari 9 Pemimpin Hizbullah, Sekjen Nasrallah Masih Jadi Incaran
Sementara itu, sekutu Israel, Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya berupaya mencegah perang antara Israel dan Hizbullah di Lebanon, dengan upaya diplomatik.
"Kami masih percaya bahwa masih ada waktu dan ruang untuk solusi diplomatik," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, pada hari Jumat.
"Kami pikir itu adalah cara terbaik untuk maju. Perang bukanlah hal yang tak terelakkan di garis biru, dan kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk mencoba mencegahnya," tambahnya.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.272 jiwa dan 95.551 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (19/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Palestinian News Networks.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel