TRIBUNNEWS.COM, LEBANON - Militer Israel memborbardir Lebanon pada Senin (23/9/2024) waktu setempat.
Ini adalah serangan terbesar Israel sejak perang Gaza tahun lalu.
Israel meluncurkan sekitar 300 serangan di kota-kota selatan dan timur Lebanon.
Dikutip dari Al Arabiya, serangan baru terjadi pada malam hari setelah serangan serupa dilakukan pada pagi hari.
Sehingga total Israel meluncurkan 1.100 serangan ke Lebanon.
Israel juga menargetkan wilayah timur di Baalbek dan sejumlah desa di wilayah tersebut, selain kota Hermel.
Hanya dalam 24 jam
Tentara Israel juga mengumumkan pada Senin malam bahwa mereka telah membom “lebih dari 1.100 sasaran Hizbullah” di Lebanon.
Israel mengklaim serangan tersebut mencakup bangunan, kendaraan, dan infrastruktur di mana rudal, peluncur, dan drone yang dapat menimbulkan "ancaman” bagi Israel.
Desa-desa yang berpenduduk di Lebanon jadi sasaran serangan udara Israel.
Sehingga menambah jumlah korban tewas menjadi 492 orang dan lebih dari 1.645 orang terluka, termasuk 35 anak-anak.
Demikian diumumkan Kementerian Kesehatan Lebanon dikutip dari Al Jazeera.
"Kami tidur dan bangun karena bombardir bom, begitulah hidup kami," kata Wafaa Ismail, 60, seorang ibu rumah tangga dari desa selatan Zawtar dikutip dari AFP.