News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pakar Ungkap Tujuan Serangan Besar Israel ke Lebanon: Kuasai Sumber Air dan Lahan Pertanian Subur

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap besar terlihat setelah Israel menyerang Kota Baalbek, Lebanon, pada hari Senin, (23/9/2024).

TRIBUNNEWS.COM – Isa Blumi, pakar kajian Asia dan Timur Tengah di Universitas Stockholm, mengungkap tujuan serangan besar Israel ke Lebanon pada Senin (23/9/2024).

Blumi mengklaim serangan Israel bertujuan untuk menguasai sumber air dan lahan pertanian subur di Lebanon selatan.

“Perluasan perang ini, yaitu proyek politik sayap kanan Zionis (Perdana Menteri Israel) Benjamin Netanyahu yang dimulai di Gaza, meluas ke Tepi Barat, berkonsolidasi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki, kini membuat upaya baru untuk mengamankan sumber air dan tanah pertanian subur di Lebanon selatan, dan menyingkirkan salah satu dari beberapa organisasi perlawanan militer di daerah itu,” kata Blumi dikutip dari Sputnik News.

Blumi mengaku bakal terkejut jika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melakukan invasi darat ke Lebanon selatan dan menghabiskan banyak waktu di sana.

Menurut dia, Israel menyadari tak akan bisa unggul dalam operasi militer seperti itu.

“Jadi, (Israel) mungkin berusaha membujuk Amerika dan lainnya untuk melakukan pekerjaan berat dalam mengirimkan pasukan darat untuk menyingkirkan perlawanan yang akan mereka hadapi di Lebanon selatan.”

Kemacetan lalu lintas memenuhi jalan di Kota Sidon, Lebanon, pada 23 September 2024, saat orang-orang meninggalkan rumah mereka di Lebanon selatan. (AFP/MAHMOUD ZAYYAT)

Adapun situasi panas saat ini di perbatasan Lebanon-Israel memunculkan spekulasi bahwa Hizbullah barangkali ingin memprovokasi Israel.

Negara Zionis itu diprovokasi agar menginvasi Lebanon yang memiliki jaringan pertahanan berlapis dan besar. Pertahanan itu akan memunculkan kerugian besar bagi militer Israel.

Akan tetapi, Blumi tidak yakin Hizbullah berniat memprovokasi Israel agar menyerbu Lebanon.

“Itu bertentangan dengan kepentingan jangka panjang mereka dan kepentingan banyak masyarakat Lebanon yang mendukung Hizbullah,” ucap dia.

Israel siap melancarkan invasi darat

Baca juga: Orang Nomor 3 di Hizbullah, Panglima Ali Karaki, Lolos dari Maut setelah Ditargetkan Israel

IDF melalui konferensi pers mengatakan pihaknya siap melakukan invasi darat ke Lebanon jika memang diperlukan.

Juru bicara IDF Daniel Hagari menegaskan Israel tak “menginginkan perang”. Meski demikian, Israel akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk memastikan keamanan di perbatasan utara.

“Apakah tentara siap? Ya. Tentara sepenuhnya siap, dan kita akan melakukan segalanya yang dibutuhkan demi memulangkan semua warga kita ke perbatasan utara dengan aman,” ujar Hagari dikutip dari Sky News.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan udara terbaru Israel telah menewaskan setidaknya 492 orang.

Pj. Perdana Menteri Lebanon Najib Makati menyebut serangan itu sebagai “genosida dengan cara apa pun”.

Sementara itu, Hagari mengklaim IDF sudah melakukan banyak upaya agar tidak membahayakan warga sipil.

“Mengenai banyaknya korban jiwa, setiap korban adalah tragedi di Lebanon,” kata dia.

IDF mengklaim telah menyerang 1.300 target terkait dengan Hizbullah dalam 24 jam terakhir.

Israel juga mencoba membunuh Ali Karaki, panglima Hizbullah yang disebut sebagai orang nomor tiga di Hizbullah.

Hizbullah melaporkan Karaki selamat meski Israel menyerang tempatnya dengan tiga rudal.

Iran: Israel inginkan konflik habis-habisan

Baca juga: AS Kirim Pasukan demi Bekingi Israel dari Hizbullah, Buntut Serangan Besar-besaran IDF di Lebanon

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menuding Israel ingin menciptakan “konflik habis-habisan” di Timur Tengah.

“Kami lebih tahu daripada yang lainnya bahwa jika perang lebih besar akan meletus di Timur Tengah, perang itu tak akan memberikan manfaat bagi siapa pun di seluruh dunia. Israel-lah yang ingin menciptakan konflik habis-habisan ini,” katanya kepada wartawan di New York menjelang sidang Majelis Umum PBB.

Pezeshkian mengklaim para pemimpin telah “menipu” diri sendiri dengan berpikir bahwa ada yang akan menang dalam perang regional.

“Setiap hari Israel melakukan lebih banyak kejahatan dan membunuh lebih banyak orang, tua, muda, pria, wanita, anak-anak,” katanya.

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini