News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Serangan Hizbullah Meningkat, Israel Terapkan 'Situasi Khusus' di Seluruh Negeri

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel di Marjayoun, dekat perbatasan Lebanon-Israel, pada 23 September 2024. - Militer Israel pada 23 September memberi tahu orang-orang di Lebanon untuk menjauh dari target Hizbullah dan berjanji untuk melakukan serangan yang lebih luas dan tepat terhadap kelompok yang didukung Iran tersebut. - Israel memberlakukan situasi khusus alias kondisi darurat di seluruh negeri, di tengah meningkatnya serangan Hizbullah.

Pihak berwenang Lebanon mengungkapkan sekolah-sekolah dan lembaga lainnya dibuka untuk menampung warga sipil yang mengungsi.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Dalam Negeri Lebanon, Bassam Mawlawi, menurutkan ia telah memerintahkan para gubernur untuk bekerja sama sepenuhnya terkait evakuasi massal dari wilayah selatan.

Di sisi lain, tentara Israel pada Senin malam, mengklaim telah menyerang lebih dari 1.100 target Hizbullah dalam 24 jam terakhir di Lebanon selatan dan timur.

Mereka mengatakan menggunakan lebih dari 1.400 amunisi berbeda dalam sekitar 650 serangan jet tempurnya di atas Lebanon.

Pasca-serangan Israel itu, Hizbullah menargetkan fasilitas penting militer Israel di wilayah utara, menggunakan roket Fadi-1 dan Fadi-2.

Serangan Perlawanan Irak

Selain dari Hizbullah, Israel  juga menghadapi serangan Perlawanan Irak yang mendukung Hizbullah.

Baca juga: Hizbullah Berduka, Komandan Militer Tertingginya, Ibrahim Aqil, Mati Syahid Diserang Israel

Video Perlawanan Irak melancarkan rudal al-Arab ke wilayah Israel, Minggu (22/9/2024). (X @ahmad__slman)

Dalam kurun waktu 24 jam, Minggu (22/9/2024), Perlawanan Irak melancarkan lima operasi terhadap Israel sebagai balasannya atas serangan terhadap Lebanon.

Operasi kelima mereka, yang terakhir di hari Minggu, menargetkan Lembah Yordan menggunakan drone al-Arfad.

Dalam sebuah pernyataan, Perlawanan Irak menegaskan operasi itu dilakukan "sebagai kelanjutan perlawanan kami terhadap pendudukan (Israel), untuk mendukung Palestina dan sebagai respons terhadap pembantaian yang dilakukan Israel terhadap warga sipil, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua."

Kelompok itu juga menggarisbawahi mereka akan terus "menyerang benteng musuh dengan intensitas yang semakin meningkat."

Sumber Al Mayadeen mengkonfirmasi, perlawanan Irak telah meluncurkan serangkaian drone yang menargetkan lokasi-lokasi di Lembah Yordan.

Terkait operasi itu, media Israel menggambarkan serangan Perlawanan Irak sebagai serangan terbesar terhadap Israel sejak 1991.

Lebih dari 15 drone baru dikerahkan Perlawanan Irak, lapor media itu.

Drone-drone yang diluncurkan Irak telah mengaktifkan sirene di Kota Bisan di Lembah Yordan dan Dataran Tinggi Golan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini