Menurut Kantor Kementerian Informasi Lebanon, pesan peringatan ini dikirimkan Israel pada warga Lebanon melalui telepon hingga pesan singkat.
Adapun peringatan tersebut adalah yang pertama kali dikeluarkan oleh IDF di Lebanon, setelah konflik pecah pasca Hizbullah menyatakan dukungan untuk Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Lebanon Tutup Semua Sekolah
Di tengah situasi yang kian mencekam akibat aksi saling serang antara militan Hizbullah dengan Israel, pemerintah Lebanon secara resmi memerintahkan sekolah-sekolah di wilayah timur dan Selatan untuk menutup semua aktivitasnya.
Peringatan tersebut juga berlaku untuk sejumlah sekolah negeri atau swasta yang berada di pinggiran selatan Ibu Kota Beirut.
Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan Lebanon, Abbas Halabi yang memerintahkan penutupan sekolah selama dua hari ke depan menyusul serangan Israel yang semakin intensif.
Pasca pengumuman itu dirilis, beberapa sekolah swasta di Beirut meminta orang tua murid untuk menjemput anak-anak mereka mengingat kemungkinan adanya pemogokan di kota tersebut.
Jalanan di kawasan perkotaan dilaporkan macet total, dipadati puluhan siswa sekolah menengah dengan kemeja polo biru muda yang menunggu kerabat mereka untuk menjemput mereka.
“Penutupan sekolah dilakukan karena situasi keamanan dan militer yang menimbulkan bahaya bagi pergerakan para siswa," jelas Halabi, mengutip New York Times.
Penangguhan aktivitas belajar mengajar juga diterapkan Universitas Lebanon, satu-satunya universitas negeri yang didanai oleh negara.
Dalam keterangan resminya, Universitas Lebanon mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan perkuliahan di tiga kota di Lebanon Selatan ) akibat serangan Israel., mulai Senin (23/9/2024).
Adapun cabang Universitas Lebanon yang akan ditutup diantaranya berada di Sidon, Nabatiyeh, dan Tyre.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Lebanon pada Senin telah meminta rumah sakit di bagian selatan dan timur untuk menghentikan semua operasi yang tidak mendesak guna menangani korban luka akibat serangan gencar Israel.
Menyusul lonjakan korban jiwa di Lebanon akibat serangan Israel yang makin brutal.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)