Laporan tersebut mencatat bahwa Israel menganggap Hizbullah “sebagai tentara yang memadai dengan pelatihan canggih dan persenjataan sekitar 150.000 rudal,” dan menambahkan bahwa banyak pemukim Israel khawatir bahwa pemerintah Israel, sekali lagi, meremehkan ancaman mematikan tersebut.
Israel kemudian mengambil tindakan pada pertengahan September ini dengan memperluas tujuan perang mereka, mencakup pemulangan kembali para pemukim utara yang mengungsi karena serangan Hizbullah.
Sejauh ini, Israel mengintensifkan pemboman udara ke wilayah Lebanon yang mengakibatkan ratusan warga Lebanon tewas. Meski begitu, rencana penyerbuan darat Israel ke Lebanon belum terlaksana.
(oln/jns/almydn/Ynet/WP/*)