Laporan Ibrani lainnya menunjukkan bahwa strategi Israel untuk Lebanon tidak begitu jelas.
"Netanyahu membentuk tim yang dipimpin oleh Ron Dermer [Menteri Urusan Strategis] untuk menyiapkan mekanisme guna mengakhiri operasi di wilayah utara. Tim ini melibatkan pejabat senior dari militer dan lembaga keamanan," demikian dilaporkan kantor berita berbahasa Ibrani Channel 12 pada hari Selasa, mengutip sumber.
Para pejabat menyampaikan visi mereka kepada kabinet keamanan awal minggu ini, yang “menunjukkan bahwa saat ini tidak ada rencana untuk solusi di wilayah utara tanpa gencatan senjata di wilayah selatan [Gaza].”
"Bahkan setelah serangkaian tindakan yang diambil oleh Israel, Nasrallah berkomitmen untuk melanjutkan perang atrisi selama api di Gaza tidak berhenti. Oleh karena itu, hanya langkah-langkah yang setidaknya akan menghentikan sementara perang di Gaza yang akan memungkinkan transformasi pencapaian militer di Lebanon menjadi pencapaian politik strategis di utara," tambah laporan itu.
Serangan yang diperluas terhadap Lebanon pada tanggal 25 September terjadi beberapa jam setelah Hizbullah menargetkan markas besar Mossad di pinggiran Tel Aviv, menggunakan rudal balistik untuk pertama kalinya dalam perang.
SUMBER: THE CRADLE