Sejak 19 November 2023, Houthi mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dengan menargetkan kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya di Jalur Gaza.
Pada Juli lalu, Houthi meluncurkan serangan udara pertama yang mencapai Tel Aviv dan membunuh satu orang, disusul peluncuran rudal hipersonik Houthi pada pertengahan September ke Kfar Daniel, sebuah kota dekat Tel Aviv.
Houthi tidak akan menghentikan serangannya terhadap Israel sampai Hamas dan Israel mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza hingga pemulihan hak kemanusiaan untuk warga Palestina.
Sementara itu sekutu Israel, AS bersama Inggris membentuk koalisi Laut Merah untuk menyerang wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman dan menekan Houthi agar berhenti menyerang kapal-kapal terkait Israel di kawasan itu.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.534 jiwa dan 96.092 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (26/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Jazeera.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel