IDF menyebut Srur bertanggung jawab atas arahan dan perintah untuk melakukan berbagai serangan udara ke Israel, termasuk pesawat tak berawak yang sarat bahan peledak dan rudal jelajah.
Baca juga: Eks Bos Mossad: Netanyahu Lebih Pilih Balas Dendam Ketimbang Bebaskan Tawanan Israel di Gaza
Pasukan Zionis tersebut mengungkapkan dalam beberapa tahun terakhir, Sorour telah memimpin pembuatan drone Hizbullah dan mendirikan lokasi pembuatannya di Lebanon yang disebut berada di pinggiran Beirut.
Pimpinan IDF, Herzi Halevi menuturkan pasukannya wajib melanjutkan serangan lagi ke Hizbullah usai tewasnya Srur.
"Kita harus terus menyerang Hizbullah. Kami telah menunggu kesempatan ini selama bertahun-tahun," kata Halevi setelah sebuah penilaian, dalam pernyataan yang diberikan oleh IDF, mengisyaratkan bahwa militer menentang gencatan senjata pada tahap ini."
"Kami terus bekerja untuk membuat pencapaian, untuk menghilangkan lebih banyak pejabat senior, untuk menggagalkan transfer senjata, untuk (menghancurkan) daya serang Hizbullah, dan untuk menyerangnya di seluruh Lebanon," kata Halevi.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel