TRIBUNNEWS.COM, LEBANON - Sheikh Hassan Nasrallah, pemimpin gerakan Syiah Islam Hizbullah di Lebanon, dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di Timur Tengah.
Nasrallah dilaporkan meninggal dalam serangan udara Israel di pinggiran Beirut Lebanon, Jumat (27/9/2024) kemarin.
Meski klaim Israel itu belum mendapat konfirmasi dari Hizbullah.
Selama ini Nasrallah tidak terlihat di depan umum selama bertahun-tahun karena kekhawatiran dibunuh oleh Israel.
Dia adalah target nomor satu Israel.
Seorang tokoh misterius yang memiliki hubungan pribadi dekat dengan Iran, ia memainkan peran kunci dalam mengubah Hizbullah menjadi kekuatan politik dan militer seperti sekarang ini.
Dia tetap dihormati oleh para pendukung kelompok tersebut.
Di bawah kepemimpinan Nasrallah, Hizbullah telah membantu melatih para pejuang dari kelompok bersenjata Palestina Hamas, serta milisi di Irak dan Yaman, dan memperoleh rudal dan roket dari Iran untuk digunakan melawan Israel.
Sosok dan Latar Belakang Hassan Nasrallah
Dia awalnya hanya seorang anak laki-laki berusia 16 tahun biasa namun cerdas dan religius.
Ini menarik perhatian Abbas al-Musawi, pemimpin Hizbullah, organisasi yang berbasis di Lebanon yang dibentuk untuk melawan Israel.
Hassan Nasrallah dipercaya Musawi.
Dia lalu mengambil alih kendali Hizbullah pada tahun 1992 setelah mentornya tewas dalam serangan helikopter.
Badan-badan militer Israel tidak menyadari bahwa Nasrallah, yang saat itu baru berusia 32 tahun, akan mengubah Hizbullah menjadi organisasi yang jauh lebih kuat dan mematikan daripada yang pernah diimpikan Musawi.